Selasa, 22 Mei 2012

Warga terapkan bio-gas dari limbah ternak


Batang-(Selasa/22-5)Upaya yang sudah dilakukan oleh warga desa wonosari kecamatan bawang kabupaten batang nampaknya patut dicontoh. Pasalnya para warga bekerja keras mengolah hasil limbah dari kotoran ternak sapi yang kemudian dari hasil limbah kotoran ternak sapi tersebut diolah warga untuk dijadikan sebagai bio-gas. Keberhasilan dan manfaat dari bio-gas hampir 3 tahun ini sudah dirasakan oleh warga setempat. Hal tersebut juga tidak lepas dari turun tangan pemerintah provinsi melalui Badan Lingkungan Hidup yang sudah memberikan bantuan berupa alat maupun uji laboratorium.

Awal mula warga merasa terganggu dengan adanya limbah dari home industri produksi tahu-tempe dan limbah kotoran ternak sapi yang mencemari lingkungan mereka. Sebab dari hasil limbah industri tersebut tidak ada penanganan dari si pemilik. Warga melapor ke pemerintah desa setempat, akhirnya laporan dari warga ditanggapi oleh Kepala Desa Wonosari Bapak Rabun. Tidak ingin warganya terusik akibat limbah, kades langsung berupaya menyampaikan hal tersebut ke dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mendapatkan solusi.
 
Dari hasil monitor akhirnya dinas Badan  Lingkungan Hidup berupaya membantu masyarakat dengan memberikan bantuan berupa alat-alat yang bisa digunakan untuk mengolah limbah dijadikan sebagai teknik bio-gas. Tidak hanya begitu saja dinas juga memandu langsung bagaimana cara penanganan dan pengelolaannya. Selama dipandu, warga semakin mengerti dan senang akan manfaat dari teknik bio-gas tersebut.
"kami selaku Pemerintah desa wonosari memang mengupayakan agar kesejahteraan para warga dapat terjamin. Melalui teknik pengelolaan penanganan limbah kotoran ternak tersebut Bukan hanya hasil teknik bio-gas saja yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari namun dari hasil bio-gas tersebut ternyata warga juga menggunakannya untuk penerangan rumah mereka,"jelas Bapak Rabun selaku Kepala Desa Wonosari. 

Banyak manfaat yang bisa diambil dan dirasakan oleh warga melalui teknik bio-gas tersebut diantaranya dari hasil limbah kotoran ternak sapi warga menggunakan kotoran sapi dijadikan sebagai pupuk organik dan dijual dnegan harga yang relatif tinggi yang sudah melalui uji laboratorium di semarang. Untuk hasil limbah dari industri warga memanfatkan untuk kebutuhan pengganti bahan bakar dari kayu maupun gas pertamina. Penghematan yang dilakukan warga ternyata dapat ikut mensejahterakan kehidupan mereka.

"kami menyarankan agar warga dapat memanfaatkan tekhnik bio-gas tersebut dengan sebaik-baiknya, selain itu kesejaheraan masyarakat dapat terpenuhi,"ungkap Ulul Azmi AP.MM camat Bawang. 

Keberhasilan yang diraih oleh warga ini mampu mengurangi anggaran pengeluaran mereka, terbukti bahwa warga hemat tidak selalu membeli gas pertamina. Rencana kedepan desa wonosari akan dijadikan sebagai desa percontohan bai desa-desa yang lain, khususnya kecamatan bawang dan kabupaten batang umumnya.(Adye)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar