Jumat, 07 September 2012

" Bawang Berduka..."

 
Batang-Kejadian bencana menimpa daerah kecamatan Bawang kabupaten Batang yakni adanya kebakaran rumah dibeberapa desa serta kebakaran hutan lindung Losari watu Gong di petak 58  desa Deles menyisakan kesedihan amat dalam. Dari beberapa kejadian beberapa waktu lalu membuat korban kebakaran hingga saat ini masih terlihat shock berat. (7/9)

Peristiwa kebakaran yang menimpa beberapa desa di wilayah kecamatan bawang masih menjadi pertanyaan oleh banyak warga, pasalnya dalam satu hari peristiwa kebakaran terjadi di satu kecamatan dua desa. Kebakaran di 2 desa diantaranya di dukuh Pagedigan desa Pasusukan dan di dukuh Paseran desa Wonosari beberapa hari lalu Rabu 5 september 2012. 

Di dukuh pagedigan desa pasusukan kebakaran terjadi di 10 rumah menimpa rumah milik Sukadri (55), musifah (41), Warmi (78), Nurkhalim (59), Jadmi (76), Su'udi (55), Mianto (49), Miskiyah (66), Sabar (49), Zaenuri (61) di satu komplek yakni RT 11 RW 05. 

Sementara itu di dukuh Paseran Desa wonosari kebakaran terjadi di RT 22 RW 08 menimpa rumah milik Casmin (44), Rosiyah (50), Karyati (56), Nur Khasani (30), Painem (65).

Kronologis kejadian penyebab kebakaran yang terjadi di Dukuh Pagedigan Desa Pasusukan menurut keterangan saksi mata Mutik (43) yang merupakan istri dari saudara Sukadri (55) melihat adanya konsleting listrik hubungan arus kecil api terlihat menjalar dipagar dinding rumah bagian dapur miliknya, api yang tadinya kecil lalu cepat membesar disebabkan tiupan angin yang disaat itu pula kondisi angin sangat kencang, sehingga api mudah membesar dan merambat ke bagian rumah yang lain. 

Sedangkan di dukuh Paseran Desa Wonosari menurut keterangan saksi mata Akhmad Subkhi (25) adanya konsleting listrik muncul percikan api, titik api terlihat langsung membesar dan membakar gudang rongsok/barang bekas milik Casmin (44). 

Bermula dari gudang rongsok yang akhirnya menjalar ke rumah-rumah warga sekitar. Dalam waktu kurang lebih 15 menit api meluluh lantahkan 5 rumah milik warga ludes terbakar. 

Pemukiman warga yang sangat padat dan saling berhimpitan memudahkan api cepat menjalar ke beberapa rumah milik warga setempat.  Terlebih kebanyakan rumah-rumah tersebut terbuat dari papan kayu sehingga mudah terbakar. 

Dalam kejadian yang menimpa di dua desa dalam satu wilayah kecamatan tersebut beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang disebabkan akibat peristiwa kebakaran itu sekitar ratusan juta rupiah hingga 1 milyar di derita oleh para korban. 

Selang 1 hari setelah peristiwa itu terjadi, Bupati Batang Yoyo Riyo Sudibyo bersama muspida menyambangi para korban kebakaran dan dalam waktu bersamaan beliau memberikan bantuan berupa uang sejumlah 750 ribu / KK, Beras 50 Kg / KK, selain itu pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batang juga memberikan bantuan berupa beras 25 Kg / KK serta 2 dus bahan sembako / KK. Kesemuanya itu diberikan semata untuk meringankan beban penderitaan warga yang sedang dirundung musibah bencana. 

Saya mengharap agar kepala desa setempat kiranya untuk segera bekerja keras mencari bantuan pada pihak manapun dan saling bekerjasama, agar nantinya para warga korban kebakaran setidaknya bisa membangun tempat tinggal walaupun sederhana,"jelas Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. 

Kedatangan Bupati Batang bersama rombongan Muspida mendapat perhatian warga yang terlihat haru, nampak pula diwajah beliau juga menahan rasa kesedihan dan keprihatinan tersendiri akibat musibah bencana yang melanda daerahnya dalam waktu sehari tersebut.  

Kepedulian masyarakat sekitar untuk saling membantu dan meringankan beban penderitaan tetangganya ternyata masih sangat kental, terjadi selang beberapa hari dari tingkat pendidikan sekolah MTs Hasyim Ashari Wonosari yang kebetulan satu daerah, para guru bersama siswa-siswi berbondong-bondong  memberikan sumbangan ala kadarnya, berupa baju bekas layak pakai, sembako, dan sejumlah
uang untuk diserahkan pada para korban. 

Drs. Daryanto,SE mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bhakti sosial yang mana kami ikut prihatin atas peristiwa musibah kebakaran yang menimpa warga, terlebih beberapa korban kebakaran juga merupakan anak didik kami, maka dari itu kami selaku guru menanamkan rasa kepedulian dan jiwa sosial pada anak-anak untuk meringankan beban penderitaan yang dirasakan oleh para warga,"tandasnya.     

* Adye

Senin, 13 Agustus 2012

Si Jago Merah Melalap Pasar Bandar



Batang-Kebakaran hebat kembali terjadi di sebuah pasar yang berada di kecamatan Bandar kabupaten Batang. Kejadian tersebut sekitar pukul 20.30 wib dimana orang-orang sedang melakukan jamah sholat tarawih. Sehingga tidak banyak yang tahu kecuali para petugas penjaga malam. (11/8)

Menurut keterangan yang dihimpun bermula saat 2 penjaga malam yakni saudara Mahful Hidayat (24) bersama Rasmudi dan Afifudin sehabis melakukan kontrol pasar dalam keadaan aman tidak ada tanda-tanda kejadian, kemudian menuju ke Pos jaga yang bertada di luar komplek pasar.

Sekitar pukul 20.30 wib di Blok A diketahui ada asap, mengetahui ada asap 2 penjaga malam tersebut melakukan pengecekan secara bersama-sama. Diketahui pada Los 2 banyak asap yang belum diketahui sumber asal apinya, sehingga dilakukan pencarian dengan cara mendobrak pintu-pintu kios yang terbuat dari papan. Namun belum juga diketemukan asal asap tersebut.

Tiba disalah satu kios yang berada di Los 1 ada asap yang paling tebal sehingga setelah dilakukan pengecekan ternyata benar adanya asap tebal, lalu dilakukan pendobrakan disalah satu kios yang asap apinya paling tebal, tiba-tiba dari kios tersebut keluar api yang menyembur dan membakar 4 Los pasar yang dihuni oleh 85 pedagang. 

Selang beberapa detik Makful Hidayat bersama dengan Moh Jafar Kades Bandar langsung melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian setempat dan Koramil 07 / Bandar agar segera ditindak lanjuti. Mendapat Laporan dari warga jajaran petugas Koramil dan kepolisian yang piket malam itu langsung menghubungi unit kebakaran dan mendatangi TKP.

Pagi harinya beberapa pemilik kios sibuk mengumpulkan dan mengamankan barang-barang dagangannya yang masih bisa dikumpulkan. Seperti yang dilakukan oleh Indriyatun (46) salah satu pemilik kios alat-alat pertanian sedih meratapi kejadian yang menimpa kiosnya. sebab kios miliknya diperkirakan mengalami kerugian hingga 175 juta rupiah. Bukan hanya dirinya masih banyak beberapa teman yang lain mengalami nasib serupa.

Dirinya hanya berharap pada pemerintah setempat agar secepatnya dapat membangun kembali pasar tersebut. " Kenginan kami hanyalah agar perintah daerah secepatnya menindaklanjuti terkait kejadian tersebut, sebab kami sangat kahilangan mata pencaharian kami sebagai pedagang, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dari uang dagang itulah kami bisa membiayai anak-anak ," jelasnya dengan nada sedih sembari meneteskan air mata.

Dari 85 pedagang pemilik kios dan lapak pasar tersebut semuanya atas nama H M Ilyas yang beralamat di desa bandar RT 3 RW III kecamatan Bandar kabupaten Batang. Dan akibat kebakaran tersebut diperkirakan mengakibatkan kerugian kurang lebih +_ Rp. 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Menurut keterangan dari beberapa warga kejadian tersebut bukan kali pertama saja, namun kejadian serupa yang menimpa Pasar Bandar hampir tiap tahun selama 3 tahun berturut-turut. Dan anehnya lagi kejadian kebakaran terjadi setiap menjelang lebaran yakni dipertengahan ramadhan.

Dari kejadian tersebut sebab musibab kebakaran atas pasar Bandar kini masih dalam penyelidikan oleh yang berwajib. *Adye

Rabu, 01 Agustus 2012

Guru Gaptek, Hambat Uji Komptensi Guru



Batang-Untuk memajukan profesionalitas dalam bekerja kini pihak Dinas pendidikan dan Olahraga (disdikpora) tingkat Provinsi dan Pemda setempat melakukan kegiatan Uji Kompetesi Guru (UKG) yang bertujuan ntuk memajukan kualitas dan profesionalisme para tenaga pengajar. Namun hal itu ternyata banyak mendapatkan dampak yang sangat bersifat intervensi. (1/8)

Sangat memprihatinkan kondisi guru tenaga pendidik, khususnya guru sekolah dasar. Hal tersebut terlihat disaat para peserta Uji Kompetensi Guru berada didepan layar monitor dan harus berhadapan dengan mengerjakan soal secara online yang telah disediakan oleh panitia pusat. Bagi kalangan atau beberapa guru yang notaben jarang memakai atau mengenal komputer apalagi internet maka tak heran bila meraka sulit mengoperasikan alat tersebut. Namun apabila yang memegang adalah seorang guru yang gemar dan rajin berlatih serta membaca maka melihat masalah tersebut dirinya tidak akan bingung alias tidak akan gaptek (gagap teknologi).

Ujian yang dilakukan oleh panitia penyelenggara dan panitia pusat yang selalu berkoordinasi dengan beberapa panitia daerah yakni sebagai koordinator tempat/lokasi ujian kompetensi guru sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai tempat, alat dan sarpras yang dibutuhkan hingga ke teknisi bagia ujian serta salah seorang pengawas.

Seperti yang dijelaskan oleh Yogi Wibowo, S.Pd, M.Pd selaku ketua panitia penyelenggara koordinator daerah wilayah kecamatan Bawang menyampaikan bahwa," kami secara terbuka sudah menyiapkan alat sarpras dan tempat sebagaimana nantinya akan diadakannya uji kompetensi guru, dari ketersedian jaringan internet ke server dan pelayanan yang lainnya, namun jika saya perhatikan banyak dari teman-teman kalangan guru Sekolah Dasar ternyata harus banyak belajar membaca dan praktik terhadap informasi teknologi yang dapat menjadikan kita tidak gaptek terhadap perkembangan teknologi informasi. Dengan demikian maka kesadaran guru akan muncul dengan sendirinya setelah mereka menghadapai adanya Uji Kompetensi Guru seperti ini," jelasnya.

Pelaksanaan yang dilakukan selama 3 hari ini dibagi menjadi 3 glombang tiap harinya. Yakni gelombang 1 dimulai pukul 8 s.d 10 lalu gelombang II pukul 11.00 s.d 13.00 kemudian gelombang III pukul 14.00 s.d 16.00 wib. bertempat di SMPN 1 Bawang kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Pada hari pertama kemarin peserta dari kalangan guru SMP hingga SMA, dan pada hari kedua didominasi dari kalangan guru sekolah dasar yang semuanya itu masih btuh banyak proses pembelajaran.

Pada hari pertama kemarin ada 3 mapel yang tidak dapat di login yakni Bhasa Indonesia, PKn, dan BK serta dari 11 peserta yang lulus yakni 1 geografi dengan nilai 75. Menginjak hari kedua ini ternyata masih ada yang tidak dapat dibuka yakni mapel PKn. "Sebenarnya secara teknik kami sudah persiapan lebiah awal, bahkan kami sudah bekerjasama dengan pihak PLN jika nantinya terjadi listrik padam sudah kami siapkan mesin Genset untuk pelayanan kegiatan ujian dapat berjalan, selain itu juga bagian teknisi sarpras menjadi 2 orang yang tadinya hanya satu orang. Dengan demikian kami sudah tidak khawatir lagi terhadapa pelaksanaan UKG. Namun pada saat pengerjaan berlangsung ternyata server pusat yang lemah, bukan pada daerah bawang saja, akan tetapi juga hingga se kabupaten mengelami hal serupa," jelas Yogi Wibowo S.Pd M.Pd

Daerah Kecamatan bawang merupakan daerah paling pinggir kabupaten batang. Banyak tenaga pengajar khususnya SD yang mengikuti UKG ini kebanyakan rata-rata sudah bermumur lebih dari 48-55 tahun mereka mengikuti ujian tersebut. Bukan hanya faktor usia saja pengaruh tidak lancarnya pada pengerjaan soal juga layanan pada server saat login pertema kali ternyata server lambat hal tersebut yang tidak bisa sebagaian guru tidak dapat mengikuti.

Kemudian ada lagi yang di ujikan sebenarnya guru kelas namun karena pada saat pengisian nomer peserta ujian dan NUPTK tidak pas akhirnya server tidak bisa login, al hasil peserta tidak bisa mengikuti ujian tersebut. Sebab Soal dapat diakses pada saat jam-jam tertentu. Dari 100 soal yang disediakan panitia diberikan batas waktu selama 120 menit peserta dapat mengerjakan soal.

Kuota yang dimiliki oleh SMPN 1 Bawang sebenarnya ada 18 LAN, namun dari kuota tersebut diisi oleh 20 peserta, sehingga pada saat login ada beberapa peserta yang tidak sapat mengikuti, hal tersebut juga pengaruh pada LAN yang tersedia.

Para peserta yang tidak dapat mengikuti ujian biasanya akan mendapatkan jadwal ujian pada bulan berikutnya yang akan diberikan oleh panitia pusat. sebab hasil ujian yang saat itu dikerjaan, saat itu juga bisa langsung di lihat hasilnya yakni jumlah nilai yang didapat.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kebanyakan dari beberapa soal banyak yang tidak masuk pada pembelajaran kami, sehingga kami sangat kesulitan. Terlebih saat awal pertama lagi, terkadang server tidak lancar. Namun setelah mengikuti ini kami akhirnya tersadar dengan sendirinya bahwa kegiatan uji kompetensi ini sebuah masukan yang untuk kemajuan bagi para guru selanjutnya, namun bagi kami yang usianya sudah 1/2 abad terkadang agak canggung untuk mengerjakannya,"jelas Rahmad salah seorang peserta ujian.
* Adye

Senin, 30 Juli 2012

Clinic Drive True (CDT) Terobosan baru pelayanan jelang arus mudik


Batang-Untuk mengantisipasi keselamatan dan kenyamanan terhadap para pemudik, kini pihak jajaran polres Batang tengah menyiapkan segala bentuk persiapan secara menyeluruh. Mulai dari fisik hingga non fisik dan bekerjasama dengan dinas Bina Marga setempat. Pada umumnya setiap menjelang mendekati hari raya lebaran idul fitri 1433 H tahun ini jumlah tingkat pengguna jalan pantura khususnya naik pesat disaat arus mudik tiba.  (30/7)

Penataan ruang dan badan jalan serta median jalan kini terus menerus disiapkan agar nantinya para pemudik yang menggunakan jalan tersebut bisa terjaga tingkat kenyamanan juga keselamatan. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan seluruh marka jalan diperjelas semua. Di setiap pos-pos pelayanan lalu lintas juga disediakan beberapa layanan informasi, jasa ruang tunggu sebagai tempat istirahat juga didirikan beberapa tenda yang nantinya dapat digunakan bagai para pemudik yang ingin istirahat.

Guna mengurangi terjadinya laka (Kecelakaan Lalulintas) maka, diwilayah kabupaten Batang sendiri sudah ditetapkan beberapa tempat yang nantinya digunakan sebagai pelayanan pos lalu lintas guna menertibkan operasi candi ketupat tahun 2012. Pos tersebut juga sebagai sentra pelayanan pantauan selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Adapun pos-pos tersebut disebar di 5 titik daerah rawan laka, yakni Pos 1 Kuto sari, Pos II Luwes, Pos III Banyuputih, Pos IV Pucung kerep, Pos V Alun-alun Batang.

Ditahun ini pihak Polres Batang Kapolres AKBP Toni Harsono SIP bersama jajarannya didampingi oleh Kasatlantas AKP Sumiarta dan Kanit Laka Polres Batang Iptu Teguh Siswaya yang saat itu sedang meninjau lapangan tentang kesiapan disetiap pos lalu lintas yang nantinya dapat digunakan sebagai ruang keselamatan bagi para mudik. Di sela-sela pengecekan pos II di Luwes Plelen, Kapolres Batang menyampaikan bahwa di tahun ini nantinya akan dibuat terobosan baru yakni tentang pelayanan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para pemudik dengan adanya Clinic Drive True (CDT).

Dengan adanya Clinic Drive True (CDT) setidaknya ada pelayanan khusus akan keselamatan dan kenyamanan yang nantinya dapat dirasakan oleh para pemudik. Suatu contoh pelayanan yang diberikan melalui CDT yakni adanya pengecekan tingkat kestressan bagi para pengendara dapat dilihat melalui komputerisasi. Antisipasi itu dilakukan berkenaan dengan kebiasaan bagi para pengendara yang kurang kontrol terhadap kesehatan badan dan kesiapan dalam berkendara. Untuk itu pihak Polres Batang menggelar stand khusus yang nantinya dapat digunakan sebagai ruang cek kesehatan. Stand khusus untuk pelayanan CDT rencananya akan ditempatkan di dua titik yakni di Pos II Luwes Plelen saat arus mudik dan Pos V Alun-alun Batang saat arus balik nantinya.

"Kami sengaja membuat terobosaan dengan adanya pelayanan klinik khusus tersebut, selain adanya pos-pos pelayanan kesehatan dari dinas kesahatan, untuk memberikan pelayanan yang lebih maka kami bekerjasama dengan RS. QIM Batang yang nantinya akan siap memberikan pelayanan bagi para pemudik agar terjaga tingkat kenyamanan dan keselamatan. Dan itu merupakan terobosan yang baru di jawa tengah ini,"tandas Kapolres AKBP Toni Harsono SIP.  
*Adye

Minggu, 29 Juli 2012

Bulan Ramadhan, Upah Juru Parkir meningkat signifikan

Batang-Bulan Ramadhan banyak membawa berkah bagi semua orang. Tak terkecuali bagi sang juru parkir yang setiap harinya harus berhadapan dengan menata kendaraan agar tertib dan rapi. Seperti yang dilakoni oleh Sudiro (74) tahun, diwajahnya yang nampak sudah tua ini dengan menghidupi keluarga dan 4 cucunya dia menjadi juru parkir di seputaran pasar Limpung kecamatan Limpung Kabupaten Batang yang terkenal padat dan ramai saat bulan ramadhan. Profesinya manjadi juru parkir boleh dibilang belum lama, dia menjalani profesi sebagai juru parkir baru sekitar 3,5 tahun setelah sebelumnya menjadi seorang pedagang ikan. Dari berbekal kejujuran dan keyakinan profesi tersebut menjadi pilihan baginya. (29/7)

Bukan hanya itu saja kegiatan menjadi juru parkir, terkadang dia menjadi pekerja buruh tani sebagai tenaga sampingan untuk menghidupi keluarganya. Bapak dari 4 orang anak ini telah dikarunia 4 cucu, namun dirinya tetap semangat dalam usianya yang sudah paruh baya. Dari sisi kehidupannya menjadi seorang juru parkir, Sudiro harus mampu menyisihkan uang Rp. 15 ribu /hari untuk dijadikan sebagai uang setoran. Sebab setiap bulan dirinya harus setor pada kelompok yang mengakomodir sebagai juru parkir di bawah naungan manajemen Karang taruna desa sempu Limpung. Besar kecilnya setoran saat hari-hari biasa berkisar antara 350-450 ribu perbulan yang kemudian nantinya disetorkan ke kantor Dipenda Batang.
Padahal setiap harinya dia harus mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 15 ribu untuk mengejar setoran. Per hari uang yang didapat rata-rata hanya mendapatkan Rp. 35 ribu - Rp. 40 Ribu dan belum lagi buat biaya operasional sehari-hari untuk pribadi pengeluaran hingga Rp. 25 ribu. Akan tetapi di bulan ramadhan kali ini uang setoran menjadi meningkat berkisar antara Rp.550 ribu - Rp. 650 ribu. Hal tersebut dikarenakan jumlah pendapatan per hari untuk parkir naik sangat signifikan yakni tambah 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

Upahnya sebagai juru parkir tidak tentu, apalagi saat hari-hari biasa. Per hari dia hanya mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 10 ribu yang dapat dibawa pulang, Namun saat bulan Ramadhan kali ini dirinya mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 35-50 ribu/hari.
"Bulan Ramadhan seperti ini merupakan berkah bagi kami sebagai juru parkir, sebab tiap hari kami bisa menyisihkan uang yang cukup dibandingkan hari-hari biasa,"ucap Sudiro.

Pada umumnya setiap bulan ramadhan pasar-pasar tradisional maupun semi modern para konsumen lebih cenderung meningkat atau bertambah. Yang mana selain kegiatan jual beli untuk mencukupi kebutuhan menjelang buka puasa maupun nantinya mencari bekal saat lebaran. * Adye
 

Jumat, 27 Juli 2012

Lagi, rumah ludes terbakar akibat korsleting listrik





Batang- Nasib naas menimpa Masruri (32) warga RT. 01 RW. 02 Desa Tersono kabupaten Batang. Peristiwa kebakaran rumah kini terjadi kembali di kecamatan tersono desa tersono. Bermula kondisi rumah milik masruri sepi dan sering ditinggal pergi. Sekitar pukul 15.30 wib (25/7) kemarin sore rumahnya terbakar habis dilalap oleh si Jago merah. Saat kejadian dirinya sedang tidak ada dirumah, kegiatan sehari-harinya yakni mengajar disalah satu sekolahan di daerah Wonosobo.

Dirinya mengetahui kabar kejadian bahwa rumah miliknya ludes terbakar setelah ada telfon dari adiknya yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari saudaranya. Begitu mendapat kabar bahwa rumah miliknya terbakar, seketika itu dirinya langsung pulang menuju ke rumahnya yang berada didaerah tersono Batang."Pada saat kejadian posisi saya sedang berada diluar daerah yakni berada di daerah wonosobo menjalankan aktivitas sehari-hari mengajar, begitu mendengar kabare dan telfon dari saudara bahwa rumah terbakar, saya langsung bergegas berangkat dan pulang ke Batang, Sesampainya di rumah ternyata benar rumah terbakar,"ucapnya dengan nada sedih.  

Menurut keterangan yang dihimpun, Serka Slamat Sudiran anggota koramil 06 Tersono selaku babinsa setempat mengatakan "awal mula penyebab kebakaran diduga akibat terjadinya korsleting hubungan arus pendek pada salah satu kabel yang menempel pada bagian dinding rumahnya yang semuanya terbuat dari papan kayu sengon. Sehingga api mudah membakar seluruh isi rumahnya,"jelasnya.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun dari peristiwa tersebut kerugian yang dialami Masruri cukup banyak sekali yakni sekitar Rp. 120 juta. Apalagi barang-barang yang semuannya ada didalam merupakan barang baru hasil kiriman dari kakaknya yang berada di Jakarta, dan rencana saudaranya nnati akan pulang pada saat lebaran nanti. Kini dirinya hanya bisa meratapi apa yang telah menimpanya. Surat-surat berharga seperti ijazah dan surat-surat penting lainnya sebagain masih ada yang bisa terselamatkan walaupun bagian tepi pinggir ada yang terbakar.
 
Pagi harinya Letkol Aminton Manurung SIP Dandim Kodim  0736 batang melalui Kapten Inf. ICZ Suharto dan seluruh anggaota TNI dari koramil 06 Tersono bersama warga dan muspika melakukan kegiatan gotong royong membantu membersihkan puing-puing juga abu dan arang kayu yang telah terbakar untuk bisa dibersihkan. Selain itu pula juga mengumpulkan beberapa perabotan rumah yang sekiranya masih bisa digunakan kembali, seperti halnya piring dan gelas.  
*Adye



Batang-Peristiwa ambrolnya tanggul penahan jalan di ruas jalan Sukorejo-Bawang tepatnya di daerah desa Jlamprang akibat hujan deras yang mengguyur sore hari kemarin. (Jumat 8/6).
Saluran drainase tersumbat menjadi tidak lancar. Bukan hanya itu saja banyak bebatuan kecil seperti koral berserakan di tengah jalan. Hal itu bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan bagi para pemakai jalan.

Padahal jalan jurusan Sukorejo Bawang belum lama ini baru saja diperbaiki ulang dengan menggunakan anggaran provinsi dan juga APBD tahun 2011/2012. Bukan laiknya jalan melainkan seperti hamparan sungai kering. Pagi-pagi petugas dari dinas DPU dan Bina Marga bekerja keras bahu membahu membersihkan serakan bebatuan yang menumpuk disepanjang jalan tersebut.

Tanggul penahan jalan sebagai pembatas aliran saluran drainase harus secepatnya diperbaiki. Kini pihaknya tengah mengusahakan atas perbaikan ambrolnya tanggul penahan jalan tersebut. Sebab jika tidak segera diperbaiki maka dengan melihat kondisi alam yang terkadangf hujan tidak menentu bisa mengakibatkan lebih parah kerusakan yang akan dihadapi. Sebagian jalan akan terkikis oleh aliran sungai yang mana saluran drainasi tidak lancar.

Belum lama ini juga banyak para pemakai jalan yang mengalami kecelakan ringan. Namun jika tidak segera ada penanganan maka akan lebih memperparah keadaan. Sebab jalan tersebut masih baru. "Kami mengharapkan agar bagi para pemakai jalan agar lebih berhati-hati dalam berkendara,"tutur Sumadi selaku petugas Dinas DPU dan Bina Marga wilayah III Bawang.

Sepanjang jalan untuk wilayah jurusan Sukorejo Bawang memang kondisi jalan mudah rusak. Hal itu diakibtkan beberapa saluran drainase disepanjang jalan kurang rapi. Akibatnya setiap dimusim penghujan, luapan air dengan mudahnya menggenangi badan jalan disepanjang ruas. Dengan demikian jalan aspal yang tadinya bagus mudah tergerus dan berlubang. Akibat dari kondisi parahnya jalan tersebut, maka kejadian semisal kecelakaan antar pengguna/pemakai jalanpun sering terjadi. 

Butuh penanganan serius dalam menangani masalah jalan, terutama bagian saluran drainase di pinggir sepanjang jalan harus benar-benar diperhatikan. Agar Saluran air tidak tersumbat juga kondisi jalan tetap awet dan terjaga. (Adye)

Pasokan terbatas harga Emping melinjo Melambung

Beberapa aneka olahan emping melinjo yang siap dipasarkan


Batang-Menjelang Ramadhan makanan ringan emping melinjo limpung Batang menjadi naik akibat terbatasnya bahan baku. Produksi emping melinjo yang biasanya naik 10 hingga 50 Ton per bulan kini turun hanya menjadi 8 hingga 10 ton per bulan. Hal tersebut membuat para produsen pengrajin menjadi kewalahan dalam melayani permintaan pasar luar. Padahal pasar luar kota sangat banyak, Kini para produsen pengrajin emping melinjo seperti menjadi tidak stabil dalam memberikan harga di pasaran. (20/7)

Suatu contoh Ibu haji Mugi (55) salah satu produsen pengrajin emping melinjo Limpung diantara yang lain sering kewalahan dalam melayani penjualan emping melinjo. Permintaan pasar akan emping melinjo sangat tinggi, bukan hanya lokal daerah saja, namun hingga di luar kota hingga antar pulau. Hasil Produksi emping melinjo buatannya biasa ia kirim di daerah Sumatera, Jakarta, Semarang hingga surabaya dan pulau Bali.

Emping Melinjo buatannya beraneka ragam jenis maupun bentuknya. Ada isitilah emping lokal biasa (LB) dan Lokal super (SP). Harganya juga bervariasi. Menjelang ramadhan kali ini harga emping melinjo antara yang lokal biasa dan lokal super relatif hampir sama yakni mencapai 29 hingga 30 ribu/Kg. Namun pada saat hari-hari biasa harga tersebut bisa turun menjadi 21-22 ribu/Kg. Sebenarnya harga emping melinjo dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya banyak sedikitnya pasokan bahan baku melinjo yang didatangkan dari daerah Banten, cirebon, bogor, djogja. Selain itu juga semakin kering emping melinjo dengan kadar air yang rendah maka semakin mahal pula harga emping melinjo tersebut. Pengaruh kadaluarsa emping hingga mencapai 7-8 bulan.

Produsen emping melinjo seperti ibu haji mugi boleh dibilang sukses, dengan mempunyai beberapa karyawan hingga 15 orang. Selain itu juga produksi emping melinjo miliknya telah mempunyai pangsa pasar yang cukup luas, dalam kota hingga luar kota bahkan hingga mencapai luar jawa seperti Sumatera, Sulawesi, surabaya dan Bali. Melinjo yang telah dibuat menjadi emping setelah dilakukan pengeringan dan penjemuran untuk menurunkan kadar air, lalu dikemas dengan cara di packing sesuai berat masing-masing jenis. Pada umumnya emping melinjo di packing dengan kuantitas 5 kg hingga 10 kg dengan menggunakan kardus. Kemudian dilakukan pengiriman ke berbagai permintaan pangsa pasar di dalam hingga luar kota.

Untuk membuat emping melinjo biasanya dilakukan oleh warga sekitar sebagai pengrajinnya. para pengrajin mendapatkan upah buruh dari hasil kerjanya. Setiap per kilo gram melinjo para pengrajin mendapatkan upah sebanyak 7 ribu/kg. Para pengrajin biasa mengambil bahan baku melinjo ditempatnya yang akan dijadikan emping sebanyak 10 hingga 30 kg. "Sekitar 2 bulan lalu harga melinjo bahan baku emping sangat tinggi hingga mencapai 11-13 ribu/Kg, namun saat menjelang ramadhan kali ini kami sering kewalahan akibat minimnya dan terbatasnya pasokan melinjo yang didatangkan, akhirnya harga bahan baku emping melinjo menjadi tidak stabil,"jelas Haji Mugi.

Olahan emping melinjo buatannya memiliki beraneka rasa, ada rasa manis, rasa pedas, rasa asin/gurih itu yang biasa dinamakan emping kletuk. Harga emping kletuk jika hari biasa seharga 22-23 ribu/Kg namun menjelang Ramadhan harga emping melinjo kletuk berkisar 26-27 ribu/Kg. 

Disela-sela kesibukannya menata emping yang akan dikirim ke luar, Salah seorang pembeli dan juga merupakan pelanggan tetap yakni Ibu Nursinah (54) bersama anaknya Rici (20) membeli emping melinjo untuk dijadikan oleh-oleh ke Sumatera daerah Padang Pariaman. "Saya sudah biasa membeli emping melinjo disini, selain rasa yang enak jenis empingnya sangat bagus untuk oleh-oleh keluarga, namun harga emping menjelang ramadhan berbeda dengan hari-hari biasa, walaupun berbeda kami sangat senang selain untuk dikonsumsi sendiri juga sebagai bahan oleh-oleh keluarga,"tutur NurSinah warga Sumatera yang sudah berdomisili di Limpung. * Adye

Sabtu, 09 Juni 2012

Hujan 2 jam Robohkan Gudang Penyimpan Jagung



Batang-Hujan deras yang mengguyur daerah kecamatan Bawang dan sekitar banyak mengakibatkan terjadinya bencana. Seperti yang dialami Ponasri (47) seorang warga RT.6 RW.02 dukuh sikunir desa Jlamprang kecamatan Bawang kabupaten Batang. Nasib naas banjir merobohkan gudang tempat penyimpanan jagung miliknya. Rumah yang berada dipinggir sungai cetek menjadi sasaran banjir sore kemarin (8/6). Kejadian sekitar pukul 17.00 Wib saat itu Ponasri berada dirumah sendirian. Sore kala itu memang hujan sangat deras sekali, rumahnya yang berada di pinggir sungai menjadi sasaran diterjang derasnya aliran air. Banjir kala itu tidak seperti biasanya hingga mencapai 3 meter lebih, sempat menghantam pondasi dan dinding pagar gudang tempat penyimpanan jagung. Beruntung bagian rumah utamanya tidak terkena dampak akibat robohnya gudang tersebut. (Jumat 8/6 sore pukul 17.30 wib)

Saat dirinya berada dirumah sendirian dia berada di dapur bermaksud ingin memasak, namun tiba-tiba terdengar suara "....kreteq..kreteq.." rumahnya bergetar serasa mau roboh. Ternyata benar bagian gudang disamping rumah hanyut terbawa derasnya arus sungai yang saat itu banjir mengakibatkan gudang tempat penyimpanan jagung roboh. Seketika dia langsung keluar rumah berteriak minta tolong. Tak lama kemudian beberapa warga yang mendengar teriakan minta tolong menuju rumahnya bahu-membahu menolong untuk mengangkat / mengumpulkan sejumlah jagung yang sebagian masih bisa diamankan.

Kerugian yang dialaminya berkisar 18 juta rupiah dari 6 Ton jagung lenyap hanyut terbawa arus sungai. Padahal Jagung tadinya ingin dikirim ke peternakan, pesanan dari salah seorang peternak langganannya. Seperti biasa dia membeli jagung dari beberapa daerah misal dari Sukorejo, Kendal, Purwokerto dan sejumlah daerah lain untuk mencukupi kebutuhan pesanan pakan ternak ayam disejumlah peternakan didaerahnya. Kini sejumlah beberapa kilo jagung yang sempat bisa diamankan nulai dijemur dikeringkan kembali akibat basah terkena hujan dan bercampur lumpur dengan dibantu beberapa warga.

Kejadian yang menimpa dirinya ini termasuk kali pertama dialami. Jagung-jagung tersebut biasanya dia taruh di gudang tengah, namun berhubung di gudang tengah ruangannya tidak cukup akhirnya dia taruh di gudang depan samping rumah miliknya. Tapi nasib naas memang sedang berpihak padanya. Beberapa dinding gudang dan rumahnya banyak yang retak akibat ambrolnya gudang dihantam kerasnya aliran banjir arus sungai cetek yang berada di samping rumahnya.

Mendengar ada laporan warga Kapolsek Bawang AKP Hartono SH melalui Aipda Muharom langsung meluncur ke TKP guna mengecek kebenaran adanya bencana yang menimpa rumah salah seorang warga. Sesampai di TKP Kapolsek dan Aipda Muharom bersama-sama warga turut membantu mengamankan beberapa jagung yang bisa diamankan. Beliau membenarkan bahwa sore itu memang wilayah bawang diguyur hujan sangat deras sekali, beberapa batuan koral kecil yang berada di pinggir jalan banyak berserakan menutupi jalan aspal yang belum lama ini diperbaiki / baru.

AKP Hartono SH berpesan kepada warga, " mari senantiasa waspada terhadap kejadian-kejadian alam yang sewaktu-waktu dapat menimpa kita semua. Terlebih bagi rumah-rumah penduduk didaerah yang rawan akan bencana. Sebab dengan antisipasi dan kewaspadaan semuanya dapat terkendali,"jelasnya.

Dari kejadian tersebut kini ponasri hanya pasrah, menurutnya ini merupakan cobaan dan ujian baginya. Sebab banjir yang berada di samping rumahnya baru kali ini meluap hingga 3 meter lebih disertai arus yang sangat deras sekali mengakibatkan gudang tempat penyimpanan jagung miliknya hanyut terbawa derasnya arus sungai. (Adye)

Kamis, 24 Mei 2012

Pro-Kontra Warga Karanggeneng tolak adanya PLTU


Batang(Kamis/24-5)-Upaya PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pelaksana terkait pembangunan PLTU di kabupaten Batang menuai banyak protes. Terlebih dari warga desa Karanggeneng kecamatan kandeman kabupaten Batang yang wilayahnya direncanakan sebagai lokasi pembangunan PLTU tersebut. Pemerintah setempat menjadi kecaman bagi seluruh warga. 


Pro dan kontra yang terjadi dimasyarakat desa karanggeneng menjadi perhatian disemua kalangan. Dalam aksi boikot yang dilakukan warga, yang sangat memprihatinkan juga anak-anak kecilpun ikut turut serta diajak melakukan aksi tersebut. 


Sekitar pukul 9.00 wib hingga pukul 15.00 wib ratusan warga masih berkumpul dan menduduki balai desa. Setelah diadakan negosiasi bahwa keinginan warga adalah menolak adanya pembangunan PLTU didaerah mereka. Warga kembali menggeruduk balai desa setelah beberapa kali mengadakan negosiasi penolakan pembangunan PLTU didesa mereka. 


Pemerintah Desa Karanggeneng nampaknya tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menyikapi permintaan warganya. Risgiyanto selaku kades karanggeneng menyampaikan bahwa adanya PLTU bukan merupakan keputusan pribadinya. Keputusan tersebut merupakan milik pemerintah pusat. Namun warga tetap menolak dan menginginkan agar pembangunan PLTU tidak ada didaerahnya. 


"Saya tetap bersikap netral, sebab saya berada ditengah-tengah antara warga kami yang pro dan kontra, jika warga mengharapkan saya untuk turun dari jabatan, itu ada prosedurnya. Jadi tidak semata-mata langsung berhenti begitu saja dan itupun bila saya salah dan telah melanggar aturan maka siap diberhentikan dari jabatan saya selaku kepala desa karanggeneng,"jelas Risgiyanto kades karanggeneng. 


Kondisi semakin mamanas tatkala warga mendesak kades untuk mengikuti keinginan warga. Beberapa satuan petugas jajaran kepolisian dan TNI dikerahkan untuk berjaga-jaga mengantisipasi adanya pergolakan dan tindakan anarkhis yang dilakukan oleh warga. Kapolres Batang AKBP Tony Harsono SIP menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengawalan dan penjagaan di balai desa. 


"Kami tetap menolak adanya pembangunan PLTU didaerah kami, sebab lahan pertanian didaerah kami merupakan tempat mata pencaharian kami sehari-hari. JIka memang pembangunan PLTU tetap dibangun didaerah kami maka kami akan kehilangan segala mata pencaharian kami,"jelas Kasmir warga karanggeneng. 


Nampaknya warga semakin geram setelah sekian jam melakukan negosiasi yang tidak membuahkan hasil, meja dan kursi yang tadinya didalam ruang aula balai desa dikeluarkan semua. Pintu dan jendelan dsegel oleh warga dengan menggunakan beberapa batang bambu. 


Hampir kurang lebih sekitar 3-4 jam negosiasi yang dilakukan antara warga dengan pemerintah desa tidak membuahkan hasil. Warga ngotot dan menyegel balai desa. Hingga sore hari warga masih menduduki balai desa. Melalui pengawalan ketat dari petugas Kades Risgiyanto langsung dibawa petugas melalui kendaraan kijang mobil roda empat untuk diamankan yang dikhawatirkan masalah keamanan dan amukan dari warga.  


Hingga kini permasalahan yang terjadi di desa karanggeneng masih dalam proses dan warga menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah setempat. 

Rabu, 23 Mei 2012

Geliat Warga bersama TNI bangun akses jalan menuju Wisata Banyu Anget


Batang-Usaha untuk menggeliatkan perekonomian desa ternyata bisa melalui aset desa yang dapat ditonjolkan, suatu contoh desa Sangubanyu yang merupakan desa paling timur diwilayah kecamatan Bawang Kabupaten batang, merupakan perbatasan wilayah dengan Kabupaten Kendal.

Aset yang dipunyai Desa Sangubanyu yakni Wisata Banyu Anget yang berlokasi di Dk. Pesanggrahan Ds. Sangubanyu Kec. Bawang Kab. Batang ini banyak menyimpan kenangan. Para pelancong dapat menikmati keindahan dan manfaat dari hasil mandi banyu anget ini banyak dirasakan oleh para pengunjung.

Ditengah-tengah pengelolaan banyu anget pihak pengelola bersama dengan warga dibantu oleh pihak TNI Kodim 0736 Batang dalam kegiatan Karya Bahkti Gabungan 4 Koramil yakni koramil 04/Bwg, Koramil 05/RBN, Koramil 07/Blado, Koramil 09/Bandar mereka bahu-membahu membantu warga masyarakat untuk membuka akses jalan baru menuju wisata Banyu Anget.

"Ini merupakan bentuk kedekatan para Anggota TNI serta wujud kepedulian dan kemanunggalan TNI bersama Warga Masyarakat bahwa TNI siap membantu Warga Masyarakat,”tandas Danramil 04/Bwg Kapten Inf. Tri Suparno.

Karena dengan upaya karya bhakti tersebut dapat menciptakan serta meningkatkan perekonomian warga masyarakat terutama di sekitar obyek wisata Banyu Anget Sangubanyu. Pembangunan pembukaan Akses jalan yang merupakan area Wisata Banyu Anget ini dirasa sangat membantu dalam pengembangan wilayah wisata Banyu Anget.

Kegiatan yang berlangsung hanya dalam waktu 1 Hari tersebut mendapat perhatian masyarakat sekitar, sebab kedatangan para Anggota TNI tersebut juga bukan hanya membantu secara fisik saja, namun Anggota TNI dari jajaran Kodim 0736/BTG juga membantu memberikan bibit Pohon Trembesi sebagai tujuan reboisasi atau penghijauan lahan guna kelangsungan hidup lingkungan sekitar.

Semangat serta antusias para warga masyarakat yang dibantu anggota TNI dalam bergotong-royong sangat tinggi dan kompak. Kerukunan yang terjalin menumbuhkan kepercayaan serta kedekatan pihak masyarakat dengan para anggota TNI.

Kami mengucapkan banyak terimkasih kepada TNI yang telah membantu warga masyarakat untuk kegiatan ini, sebab Lahan seluas kurang lebih 1,5 Ha tersebut merupakan areal lahan wisata banyu anget, maka jika segala sesuatu dikelola dengan baik pasti akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna juga,"ujar Kades Sangubanyu Supriyanto SH.

Saat ini wisata banyu anget  dikelola oleh pemerintah desa Sangubanyu, dan kami tengah mengusulkan kepada menteri pemberdayaan lingkungan dan SDA baru-baru ini, pihak kementerian juga sudah menyetujui proposal yang kami ajukan untuk segera ditindak lanjuti,"terang Supriyanto SH.

Selama ini Obyek Wisata Banyu Anget sudah banyak dikenal orang akan wisata tersebut, pasalnya para pengunjung bukan hanya dari dalam daerah, namun hingga luar daerah mereka juga sering datang ke lokasi tersebut.

Camat Bawang Ullul Azmi AP MM menjelaskan bahwa pengelolaan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dapat menjadikan simpul tali perekonomian tersendiri dalam meningkatkan potensi alam daerah sekitar untuk bisa menjadi peranan sebagai Desa Wisata,"jelasnya.
Dengan demikian para pelaku bisnis dapat menjadi investor untuk ikut mengembangkan potensi alam pedesaan yang mampu bersaing dengan oyek wisata lainnya.*Adye

“Peran Serta TNI dalam membantu warga Desa Gunungsari Kecamatan Bawang membuat jalan tembus antar desa”.


Batang , Untuk memudahkan akses jalur perekonomian serta pendidikan warga Desa Gunungsari melakukan kegiatan gotong-royong membuat jalan tembus yang menghubungkan Dukuh Reca Desa Gunungsari dengan Dukuh Ngelak Desa Jambangan Kecamatan Bawang. Dalam kegiatan tersebut telah terjalin kesepakatan terlebih dahulu antar masyarakat dua desa.
Memang sebelum kami akan melakukan kegiatan tersebut kami jauh-jauh hari sudah melakukan koordinasi dengan desa setempat, ternyata gagasan baik ini diterima dengan baik, warga sama sekali tidak keberatan dengan dibuatnya jalan tembus tersebut,” jelas Bp. Bambang .S selaku Kepala Desa Gunungsari.
Dengan adanya jalan tembus yang menghubungkan dua desa tersebut maka, aktivitas kegiatan para warga penduduk akan lebih mudah terjangkau. Mulai dari kegiatan perekonomian pertanian juga sebagai sarana dalam memperlancar arus jalur transportasi para pelajar dalam melakukan kegaiatan belajar di tingkat sekolah menengah pertama hingga menengah umum. Dalam kegiatan yang diadakan warga tersebut mendapat respon positif dari beberapa kalangan, pasalnya kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, peran para anggota TNI sangat membantu masyarakat sebagai wujud kemanunggalan TNI.
Tidak terlepas dari kegiatan tersebut siswa-siswi pelajar tingkat SMU juga nampak ikut membantu dalam kegiatan membuat jalan tembus secara gotong-royong. ± 350 personil warga terjun bersama-sama mulai dari muda hingga tua, tidak ketinggalan pula para ibu-ibu juga bersemangat dalam melakukan kegiatan gotong-royong seraya sambil mengayunkan alat cangkul yang dibawanya untuk meratakan tanah.
Yang sangat dan patut diacungi jempol adalah dalam pelaksanaan pembangunan jalan tembus banyak tanah ladang para warga petani yang terpotong hingga sampai 2 meter, namun warga sama sekali tidak meminta ganti rugi apapun, keikhlasan mereka menumbuhkan kebersamaan serta kerukunan dalam bermasyarakat,” tandas Serka Sarjono selaku Babinsa anggota TNI Koramil 04 Bawang.
Jalur dalam pembangunan   pembuatan jalan tembus kurang lebih sejauh 1,5 Km, dilihat dari kondisi alam pengunungan, jalur jalan tersebut melewati arus sungai yang begitu lebar dan deras, jembatan yang seharusnya pernah mendapatkan perhatian dari pihak Pemda setempat hanya sampai pada tingkat orientasi survei, padahal semula Pemda telah menjajikan akan membantu memberikan bantuan dana untuk pembangunan jembatan yang juga merupakan jaulur penghubung antar dua dukuh tersebut, namun hingga saat ini hanya isapan jempol belaka dengan kata lain tidak ada realisasi yang nyata.
Warga hingga saat ini tidak patah arang dengan semangat kerukunan dan kebersamaan sebagai wujud swadaya para penduduk mereka melakukannya sendiri, hingga akhirnya kedatangan para anggota TNI mendapat sambutan positif serta antusiasme masyarakat seperti mendapatkan motivasi tersendiri, kenapa tidak ternyata para anggota TNI terjun bersama-sama ikut membantu warga dalam pelaksanaan pembangunan Jalan tembus terebut.
Rencana kedepan pembangunan jalan tembus tersebut akan membutuhkan banyak sekali anggaran, namun Bambang .S selaku Kepala Desa Gunungsari telah mempersiapkannya secara matang, program yang diberikan pemerintah melalui PNPM ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ) tingkat Pedesaan akan dianggarkan untuk pembangunan jembatan terlebih dahulu, pembangunan yang nantinya akan diteruskan dengan pemberian Makadam akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini sudah mengajukan anggaran memalui program PNPM yang nantinya rencana akan cair pada tahun 2011 mendatang.
Melalui program tersebut kami akan merasa terbantu yang mana beban yang kami tanggung tidaklah tinggi dengan kata lain program PNPM benar-benar memerikan motivasi tersendiri bagi masyarakat dalam meningkatkan kemajuan daerahnya melalui program tersebut. Tujuan pembangunan jalan tembus yang dilakukan oleh para warga Desa Gunungsari merupakan cita-cita yang sudah lama sekali, selain memudahkan akses jalan untuk kegiatan aktivitas para warga, juga merupakan salah satu sarana untuk mepermudah para siswa-siswi yang sudah duduk ditingkat menengah pertama hingga menengah atas untuk mempercepat waktu tempuh menuju tempat dimana mereka menuntut ilmu.
Sehingga dengan adanya jalan tembus tersebut kemajuan daerah akan mudah tercipta apabila semua kalangan mau bergandengan tangan bersama-sama membangun daearahnya masing-masing, agar tidak termasuk kedalam daearah yang tertinggal, terlebih seiring perkemabnmagn kemuan jaman, mulai dari tingkat transportasi sampai kedunia teknologi. Akhirnya semua masyarakat akan dapat mempergunakannya serta dapat menikmati kemujuan yang mereka dapatkan.
Prinsip warga adalah walaupun para orang tua tingkat pendidikannnya tidak sampai ketingkat yang lebih tinggi, karena sebagian mereka adalah lulusan SD hingga SMP, dan bekerja sebagai petani yang terpenting adalah anak-anak mereka dapat belajar hingga ketingkat perguruan tinggi yang nantinya sebagai penerus cita-cita perjuangan yang selama ini mereka perjuangkan bersama demi kemajuan daerahnya. * Arviant_20

Banyu Anget Desa Sangubanyu Menyimpan Kenangan

 
Batang , Desa Sangubanyu merupakan desa paling pinggir yang menjadikan perbatasan antara kota Batang dan Kota Kendal. Desa Sangubanyu masuk wilayah Kecamatan Bawang paling timur sendiri. Desa Sangubanyu ternyata mempunyai potensi wisata daerah tersendiri yang sudah dikenal masyarakat dalam maupun luar, dengan adanya “ Banyu Anget “ atau disebut pula pemandian Air Hangat.
         Namun keberadaan Banyu Anget tersebut ternyata mempunyai cerita tersendiri. Berikut petikan wawancara kami dengan salah satu tokoh warga masyarakat yaitu Bp. Kyai Haji Slamet Subkhi ( 85 th ) yang mempunyai kenangan cerita tentang keberadaan Banyu Anget tersebut. Awal mulanya pada tahun 870 terdapat bangunan yang dijadikan sebagai Gedung komplek Rumah Sakit Kusta yang dimulai Sejak pemerintahan Belanda. Air Hangat tersebut dikelola hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpenyakit Kusta sebagai tempat terapi atau penyembuhan.
Lokasi tersebut juga terdapat peninggalan makam orang-orang belanda dan juga makam para pasien Penyakit kusta yang meninggal yang terletak disebelah selatan komplek gedung bagian timur.
Tahun demi tahun para pasien Penyakit Kusta berangsur-angsur kurang dan akhirnya dipindah di daerah Ketet, Tayu-Pati Jawa tengah dan di daerah Donorejo Jawa Timur.
         Gedung yang semula dijadikan sebagai Rumah Sakit bagi Pasien Kusta telah sepi. Pada waktu meletusnya pemberontakan PKI gedung tersebut dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para Gerwani Indonesia. Yang pada akhirnya gedung tersebut dinamakan Tepatra. Para tahanan politik banyak yang ditahan di gedung tersebut.
         Hingga pada tahun 1979 semua tahanan politik dikembalikan ke daerah masing-masing. Kemudian gedung tersebut dialih fungsikan sebagai tempat Lembaga Anak Negara yang didatangkan dari daerah Tangerang pertama kalinya. Mulai tahun 1982 dialih fungsikan lagi menjadi Lembaga Pemuda Negara ( Lembaga Pemasyarakatan ) sampai Sekarang. Sebenarnya gedung tersebut dikelola oleh suatu lembaga Yayasan Bala keselamatan yang berpusat di daerah Bandung. Lokasi tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) bagian yaitu timur dan barat.
Namun gedung yang disebelah barat kalau dilihat sampai Sekarang hanya terlihat bekas jalan yang dihubungkan oleh Jembatan gantung, karena gedung tersebut dipisahkan oleh aliran sungai lampir yang merupakan perbatasan wilayah antara kota Batang dengan kota Kendal. Pada waktu sekitar 20 tahun yang silam sungai tersebut dilanda banjir bandang hingga meruntuhkan bangunan gedung yang berada disebelah barat. Dikatakan komplek oleh yayasan karena lembaga tersebut dibawah naungan Departemen Kesehatan.
Keberadaan tanah antara timur dan barat yang dikelola oleh yayasan sampai Sekarang masih dalam sengketa. Antara Departemen Kesehatan dengan Departemen Kehakiman. Keadaan sekarang mengenai  Air Hangat di pergunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat untuk mandi dan juga sekaligus sebagai tempat terapi, berangsur-angsur masyarakat luar mengetahui dan mendengar keberadaan Air Hangat tersebut.  
         Banyak para masyarakat yang datang dari daerah luar hanya ingin menikmati suasana air hangat tersebut. Saking ramainya para pendatang yang datang warga masyarakat secara bergotong royong membangun jalur jalan menuju ke lokasi air hangat.
        Sebenarnya warga masyarakat sekitar khususnya Desa Sangubanyu mengharap adanya turun tangan pemerintah untuk ikut memperhatikan kondisi alam yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata desa. Akhirnya sedikit demi sedikit terdapat beberapa warga masyarakat menggelar dagangan  kecil-kecilan dan juga untuk melayani para pelancong untuk menikmati suasana air hangat sembari minum secangkir kopi hangat di kawasan daerah tersebut.* (Adye)

Geliat SMP Terbuka gelar Pameran Life Skill

 
Batang-Kreatifitas membuat kerajinan tangan menjadi salah satu pelajaran ekstrakurikuler bagi siswa Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) di wilayah Kabupaten Batang.
 
Kerajinan yang dihasilkan memiliki nilai jual dan dalam kegiatan pameran, serta dijual kepada orang lain atau masyarakat yang berminat. hasil penjualannya pun dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat. Itulah salah satu gambaran upaya melatih kreativitas siswa dan diarahkan pada pemberdayaan minat serta bakat siswa, hasil itu dipajang dalam pameran life skill yang digelar belum lama ini.

Adapun kerajinan tangan itu seperti, suvenir, hiasan dinding, tempat pensil, hantaran lamaran, cetak sablon, hiasan dinding, sulaman kain, batik juga hasil kreativitas tata boga seperti olahan makanan dari bahan baku yang sederhana. Semuanya merupakan dari bahan baku sederhana yang dapat mempunyai nilai jual tinggi melebihi nilai beli bahan baku semula dan lainnya.

Dirjen Pendidikan Nasional Jakarta yang kemarin mendatangi SMP Terbuka Bawang Kecamatan Bawang Kabupaten Batang dalam acara Gelar Pameran Life Skill bagi SMP Terbuka se-kabupaten Batang sangat haru dan bangga akan karya cipta anak-anak. "Kami senang karena kreativitas yang diajarkan dapat bermanfaat bagi mereka dan hasilnya pun dapat dinikmati oleh orang banyak,"kata Kepala Dirjen Pendidikan Jakarta Drs Agus Suhardono MSi

Kurang lebih ada sekitar 10 peserta SMP Terbuka mengikuti ajang pengembangan pameran life skill. Dari 10 peserta tersebut menampilkan banyak karya yang yang berbeda-beda dari hasil kreatifitas tangan mereka, mulai dari Tata boga, Tata busana, juga Kriya kerajinan. Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut membuat gembira dan bangga akan hasil olahan karya siswa-siswi SMP Terbuka sendiri.

"SMP Terbuka merupakan program pemerintah guna mendukung adanya SDM yang terbina dan terlatih. Selain itu, dikarenakan pendidikan SMP Terbuka bukan merupakan pendidikan regular dalam arti pendidikan tidak mengacu pada jam ataupun waktu yang ditetapkan. Kendala yang dihadapi yakni mengenai sosial ekonomi, keterbatasan waktu, serta jarak tempuh menjadikan pendidikan SMP Terbuka tetap eksis dalam pengembangan life skill," jelas Ketua Forum Komunikasi SMP Terbuka Kabupaten Batang Purwadi SPd.

"Di kabupaten Batang ini ada kurang lebih 1300 siswa-siswi SMP Terbuka se-kabupaten dari 10 SMPT. Diantaranya SMPT Limpung, Bawang, Subah, Kandeman, Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Tersono dan Gringsing, mereka mengikuti ajang pameran life skill tersebut, dan Kedepan kami akan mengembangkan program baru yakni ikut andil dalam pengembangan industri dasar Mobil Nasional (Mobnas) yang saat ini tengah digembor-gemborkan oleh pemerintah,"ujarnya yang juga merangkap sebagai Kepala SMPT Limpung.

Peran serta adanya pameran ini merupakan hasil karya anak bangsa yang harus kita bina dan dikembangkan guna mendukung pemberdayaan Sumber daya manusia seutuhnya agar tercipta para generasi bangsa yang mempunyai dedikasi life skill yang berkompeten juga mempunyai nilai plus untuk dapat ditunjukkan di dunia luar khususnya dalam bidang industri,"papar Dirjen Pendidikan Jakarta Drs Agus Suhardono MSi

Kegiatan pameran life skill tersebut juga menumbuhkan rasa senang, bahagia, juga memunculkan rasa kepercayaan serta kebanggaan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain akan hasil buah karyanya yang dapat dinikmati serta dirasakan oleh pihak lain,"ujarnya.

Kepala SMP T Bawang Yogi Wibowo SPd MPd mengatakan," kami sangat senang sekali, ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bahwa pelaksanaan pameran life skill ini  berada di sekolah kami. Oleh karena itu, secara tidak langsung kami membuat bangga kepada anak didik kami yang hampir semua anak didik kami merupakan dari kaum dhuafa, golongan orang-orang yang tingkat ekonominya rendah serta jarak tempuh maupun letak geografis kami yang berbeda dengan kecamatan lain. Juga yang dapat kami rasakan adalah keceriaan pada diri anak-anak didik kami saat ditemui dari Dirjen Pendidikan Jakarta juga UPTD Disdikpora Kabupaten Batang,"ucapnya.

*Adye Arviant