Jumat, 07 September 2012

" Bawang Berduka..."

 
Batang-Kejadian bencana menimpa daerah kecamatan Bawang kabupaten Batang yakni adanya kebakaran rumah dibeberapa desa serta kebakaran hutan lindung Losari watu Gong di petak 58  desa Deles menyisakan kesedihan amat dalam. Dari beberapa kejadian beberapa waktu lalu membuat korban kebakaran hingga saat ini masih terlihat shock berat. (7/9)

Peristiwa kebakaran yang menimpa beberapa desa di wilayah kecamatan bawang masih menjadi pertanyaan oleh banyak warga, pasalnya dalam satu hari peristiwa kebakaran terjadi di satu kecamatan dua desa. Kebakaran di 2 desa diantaranya di dukuh Pagedigan desa Pasusukan dan di dukuh Paseran desa Wonosari beberapa hari lalu Rabu 5 september 2012. 

Di dukuh pagedigan desa pasusukan kebakaran terjadi di 10 rumah menimpa rumah milik Sukadri (55), musifah (41), Warmi (78), Nurkhalim (59), Jadmi (76), Su'udi (55), Mianto (49), Miskiyah (66), Sabar (49), Zaenuri (61) di satu komplek yakni RT 11 RW 05. 

Sementara itu di dukuh Paseran Desa wonosari kebakaran terjadi di RT 22 RW 08 menimpa rumah milik Casmin (44), Rosiyah (50), Karyati (56), Nur Khasani (30), Painem (65).

Kronologis kejadian penyebab kebakaran yang terjadi di Dukuh Pagedigan Desa Pasusukan menurut keterangan saksi mata Mutik (43) yang merupakan istri dari saudara Sukadri (55) melihat adanya konsleting listrik hubungan arus kecil api terlihat menjalar dipagar dinding rumah bagian dapur miliknya, api yang tadinya kecil lalu cepat membesar disebabkan tiupan angin yang disaat itu pula kondisi angin sangat kencang, sehingga api mudah membesar dan merambat ke bagian rumah yang lain. 

Sedangkan di dukuh Paseran Desa Wonosari menurut keterangan saksi mata Akhmad Subkhi (25) adanya konsleting listrik muncul percikan api, titik api terlihat langsung membesar dan membakar gudang rongsok/barang bekas milik Casmin (44). 

Bermula dari gudang rongsok yang akhirnya menjalar ke rumah-rumah warga sekitar. Dalam waktu kurang lebih 15 menit api meluluh lantahkan 5 rumah milik warga ludes terbakar. 

Pemukiman warga yang sangat padat dan saling berhimpitan memudahkan api cepat menjalar ke beberapa rumah milik warga setempat.  Terlebih kebanyakan rumah-rumah tersebut terbuat dari papan kayu sehingga mudah terbakar. 

Dalam kejadian yang menimpa di dua desa dalam satu wilayah kecamatan tersebut beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang disebabkan akibat peristiwa kebakaran itu sekitar ratusan juta rupiah hingga 1 milyar di derita oleh para korban. 

Selang 1 hari setelah peristiwa itu terjadi, Bupati Batang Yoyo Riyo Sudibyo bersama muspida menyambangi para korban kebakaran dan dalam waktu bersamaan beliau memberikan bantuan berupa uang sejumlah 750 ribu / KK, Beras 50 Kg / KK, selain itu pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batang juga memberikan bantuan berupa beras 25 Kg / KK serta 2 dus bahan sembako / KK. Kesemuanya itu diberikan semata untuk meringankan beban penderitaan warga yang sedang dirundung musibah bencana. 

Saya mengharap agar kepala desa setempat kiranya untuk segera bekerja keras mencari bantuan pada pihak manapun dan saling bekerjasama, agar nantinya para warga korban kebakaran setidaknya bisa membangun tempat tinggal walaupun sederhana,"jelas Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. 

Kedatangan Bupati Batang bersama rombongan Muspida mendapat perhatian warga yang terlihat haru, nampak pula diwajah beliau juga menahan rasa kesedihan dan keprihatinan tersendiri akibat musibah bencana yang melanda daerahnya dalam waktu sehari tersebut.  

Kepedulian masyarakat sekitar untuk saling membantu dan meringankan beban penderitaan tetangganya ternyata masih sangat kental, terjadi selang beberapa hari dari tingkat pendidikan sekolah MTs Hasyim Ashari Wonosari yang kebetulan satu daerah, para guru bersama siswa-siswi berbondong-bondong  memberikan sumbangan ala kadarnya, berupa baju bekas layak pakai, sembako, dan sejumlah
uang untuk diserahkan pada para korban. 

Drs. Daryanto,SE mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bhakti sosial yang mana kami ikut prihatin atas peristiwa musibah kebakaran yang menimpa warga, terlebih beberapa korban kebakaran juga merupakan anak didik kami, maka dari itu kami selaku guru menanamkan rasa kepedulian dan jiwa sosial pada anak-anak untuk meringankan beban penderitaan yang dirasakan oleh para warga,"tandasnya.     

* Adye