Kamis, 24 Mei 2012

Pro-Kontra Warga Karanggeneng tolak adanya PLTU


Batang(Kamis/24-5)-Upaya PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pelaksana terkait pembangunan PLTU di kabupaten Batang menuai banyak protes. Terlebih dari warga desa Karanggeneng kecamatan kandeman kabupaten Batang yang wilayahnya direncanakan sebagai lokasi pembangunan PLTU tersebut. Pemerintah setempat menjadi kecaman bagi seluruh warga. 


Pro dan kontra yang terjadi dimasyarakat desa karanggeneng menjadi perhatian disemua kalangan. Dalam aksi boikot yang dilakukan warga, yang sangat memprihatinkan juga anak-anak kecilpun ikut turut serta diajak melakukan aksi tersebut. 


Sekitar pukul 9.00 wib hingga pukul 15.00 wib ratusan warga masih berkumpul dan menduduki balai desa. Setelah diadakan negosiasi bahwa keinginan warga adalah menolak adanya pembangunan PLTU didaerah mereka. Warga kembali menggeruduk balai desa setelah beberapa kali mengadakan negosiasi penolakan pembangunan PLTU didesa mereka. 


Pemerintah Desa Karanggeneng nampaknya tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menyikapi permintaan warganya. Risgiyanto selaku kades karanggeneng menyampaikan bahwa adanya PLTU bukan merupakan keputusan pribadinya. Keputusan tersebut merupakan milik pemerintah pusat. Namun warga tetap menolak dan menginginkan agar pembangunan PLTU tidak ada didaerahnya. 


"Saya tetap bersikap netral, sebab saya berada ditengah-tengah antara warga kami yang pro dan kontra, jika warga mengharapkan saya untuk turun dari jabatan, itu ada prosedurnya. Jadi tidak semata-mata langsung berhenti begitu saja dan itupun bila saya salah dan telah melanggar aturan maka siap diberhentikan dari jabatan saya selaku kepala desa karanggeneng,"jelas Risgiyanto kades karanggeneng. 


Kondisi semakin mamanas tatkala warga mendesak kades untuk mengikuti keinginan warga. Beberapa satuan petugas jajaran kepolisian dan TNI dikerahkan untuk berjaga-jaga mengantisipasi adanya pergolakan dan tindakan anarkhis yang dilakukan oleh warga. Kapolres Batang AKBP Tony Harsono SIP menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengawalan dan penjagaan di balai desa. 


"Kami tetap menolak adanya pembangunan PLTU didaerah kami, sebab lahan pertanian didaerah kami merupakan tempat mata pencaharian kami sehari-hari. JIka memang pembangunan PLTU tetap dibangun didaerah kami maka kami akan kehilangan segala mata pencaharian kami,"jelas Kasmir warga karanggeneng. 


Nampaknya warga semakin geram setelah sekian jam melakukan negosiasi yang tidak membuahkan hasil, meja dan kursi yang tadinya didalam ruang aula balai desa dikeluarkan semua. Pintu dan jendelan dsegel oleh warga dengan menggunakan beberapa batang bambu. 


Hampir kurang lebih sekitar 3-4 jam negosiasi yang dilakukan antara warga dengan pemerintah desa tidak membuahkan hasil. Warga ngotot dan menyegel balai desa. Hingga sore hari warga masih menduduki balai desa. Melalui pengawalan ketat dari petugas Kades Risgiyanto langsung dibawa petugas melalui kendaraan kijang mobil roda empat untuk diamankan yang dikhawatirkan masalah keamanan dan amukan dari warga.  


Hingga kini permasalahan yang terjadi di desa karanggeneng masih dalam proses dan warga menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah setempat. 

Rabu, 23 Mei 2012

Geliat Warga bersama TNI bangun akses jalan menuju Wisata Banyu Anget


Batang-Usaha untuk menggeliatkan perekonomian desa ternyata bisa melalui aset desa yang dapat ditonjolkan, suatu contoh desa Sangubanyu yang merupakan desa paling timur diwilayah kecamatan Bawang Kabupaten batang, merupakan perbatasan wilayah dengan Kabupaten Kendal.

Aset yang dipunyai Desa Sangubanyu yakni Wisata Banyu Anget yang berlokasi di Dk. Pesanggrahan Ds. Sangubanyu Kec. Bawang Kab. Batang ini banyak menyimpan kenangan. Para pelancong dapat menikmati keindahan dan manfaat dari hasil mandi banyu anget ini banyak dirasakan oleh para pengunjung.

Ditengah-tengah pengelolaan banyu anget pihak pengelola bersama dengan warga dibantu oleh pihak TNI Kodim 0736 Batang dalam kegiatan Karya Bahkti Gabungan 4 Koramil yakni koramil 04/Bwg, Koramil 05/RBN, Koramil 07/Blado, Koramil 09/Bandar mereka bahu-membahu membantu warga masyarakat untuk membuka akses jalan baru menuju wisata Banyu Anget.

"Ini merupakan bentuk kedekatan para Anggota TNI serta wujud kepedulian dan kemanunggalan TNI bersama Warga Masyarakat bahwa TNI siap membantu Warga Masyarakat,”tandas Danramil 04/Bwg Kapten Inf. Tri Suparno.

Karena dengan upaya karya bhakti tersebut dapat menciptakan serta meningkatkan perekonomian warga masyarakat terutama di sekitar obyek wisata Banyu Anget Sangubanyu. Pembangunan pembukaan Akses jalan yang merupakan area Wisata Banyu Anget ini dirasa sangat membantu dalam pengembangan wilayah wisata Banyu Anget.

Kegiatan yang berlangsung hanya dalam waktu 1 Hari tersebut mendapat perhatian masyarakat sekitar, sebab kedatangan para Anggota TNI tersebut juga bukan hanya membantu secara fisik saja, namun Anggota TNI dari jajaran Kodim 0736/BTG juga membantu memberikan bibit Pohon Trembesi sebagai tujuan reboisasi atau penghijauan lahan guna kelangsungan hidup lingkungan sekitar.

Semangat serta antusias para warga masyarakat yang dibantu anggota TNI dalam bergotong-royong sangat tinggi dan kompak. Kerukunan yang terjalin menumbuhkan kepercayaan serta kedekatan pihak masyarakat dengan para anggota TNI.

Kami mengucapkan banyak terimkasih kepada TNI yang telah membantu warga masyarakat untuk kegiatan ini, sebab Lahan seluas kurang lebih 1,5 Ha tersebut merupakan areal lahan wisata banyu anget, maka jika segala sesuatu dikelola dengan baik pasti akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna juga,"ujar Kades Sangubanyu Supriyanto SH.

Saat ini wisata banyu anget  dikelola oleh pemerintah desa Sangubanyu, dan kami tengah mengusulkan kepada menteri pemberdayaan lingkungan dan SDA baru-baru ini, pihak kementerian juga sudah menyetujui proposal yang kami ajukan untuk segera ditindak lanjuti,"terang Supriyanto SH.

Selama ini Obyek Wisata Banyu Anget sudah banyak dikenal orang akan wisata tersebut, pasalnya para pengunjung bukan hanya dari dalam daerah, namun hingga luar daerah mereka juga sering datang ke lokasi tersebut.

Camat Bawang Ullul Azmi AP MM menjelaskan bahwa pengelolaan yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dapat menjadikan simpul tali perekonomian tersendiri dalam meningkatkan potensi alam daerah sekitar untuk bisa menjadi peranan sebagai Desa Wisata,"jelasnya.
Dengan demikian para pelaku bisnis dapat menjadi investor untuk ikut mengembangkan potensi alam pedesaan yang mampu bersaing dengan oyek wisata lainnya.*Adye

“Peran Serta TNI dalam membantu warga Desa Gunungsari Kecamatan Bawang membuat jalan tembus antar desa”.


Batang , Untuk memudahkan akses jalur perekonomian serta pendidikan warga Desa Gunungsari melakukan kegiatan gotong-royong membuat jalan tembus yang menghubungkan Dukuh Reca Desa Gunungsari dengan Dukuh Ngelak Desa Jambangan Kecamatan Bawang. Dalam kegiatan tersebut telah terjalin kesepakatan terlebih dahulu antar masyarakat dua desa.
Memang sebelum kami akan melakukan kegiatan tersebut kami jauh-jauh hari sudah melakukan koordinasi dengan desa setempat, ternyata gagasan baik ini diterima dengan baik, warga sama sekali tidak keberatan dengan dibuatnya jalan tembus tersebut,” jelas Bp. Bambang .S selaku Kepala Desa Gunungsari.
Dengan adanya jalan tembus yang menghubungkan dua desa tersebut maka, aktivitas kegiatan para warga penduduk akan lebih mudah terjangkau. Mulai dari kegiatan perekonomian pertanian juga sebagai sarana dalam memperlancar arus jalur transportasi para pelajar dalam melakukan kegaiatan belajar di tingkat sekolah menengah pertama hingga menengah umum. Dalam kegiatan yang diadakan warga tersebut mendapat respon positif dari beberapa kalangan, pasalnya kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, peran para anggota TNI sangat membantu masyarakat sebagai wujud kemanunggalan TNI.
Tidak terlepas dari kegiatan tersebut siswa-siswi pelajar tingkat SMU juga nampak ikut membantu dalam kegiatan membuat jalan tembus secara gotong-royong. ± 350 personil warga terjun bersama-sama mulai dari muda hingga tua, tidak ketinggalan pula para ibu-ibu juga bersemangat dalam melakukan kegiatan gotong-royong seraya sambil mengayunkan alat cangkul yang dibawanya untuk meratakan tanah.
Yang sangat dan patut diacungi jempol adalah dalam pelaksanaan pembangunan jalan tembus banyak tanah ladang para warga petani yang terpotong hingga sampai 2 meter, namun warga sama sekali tidak meminta ganti rugi apapun, keikhlasan mereka menumbuhkan kebersamaan serta kerukunan dalam bermasyarakat,” tandas Serka Sarjono selaku Babinsa anggota TNI Koramil 04 Bawang.
Jalur dalam pembangunan   pembuatan jalan tembus kurang lebih sejauh 1,5 Km, dilihat dari kondisi alam pengunungan, jalur jalan tersebut melewati arus sungai yang begitu lebar dan deras, jembatan yang seharusnya pernah mendapatkan perhatian dari pihak Pemda setempat hanya sampai pada tingkat orientasi survei, padahal semula Pemda telah menjajikan akan membantu memberikan bantuan dana untuk pembangunan jembatan yang juga merupakan jaulur penghubung antar dua dukuh tersebut, namun hingga saat ini hanya isapan jempol belaka dengan kata lain tidak ada realisasi yang nyata.
Warga hingga saat ini tidak patah arang dengan semangat kerukunan dan kebersamaan sebagai wujud swadaya para penduduk mereka melakukannya sendiri, hingga akhirnya kedatangan para anggota TNI mendapat sambutan positif serta antusiasme masyarakat seperti mendapatkan motivasi tersendiri, kenapa tidak ternyata para anggota TNI terjun bersama-sama ikut membantu warga dalam pelaksanaan pembangunan Jalan tembus terebut.
Rencana kedepan pembangunan jalan tembus tersebut akan membutuhkan banyak sekali anggaran, namun Bambang .S selaku Kepala Desa Gunungsari telah mempersiapkannya secara matang, program yang diberikan pemerintah melalui PNPM ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ) tingkat Pedesaan akan dianggarkan untuk pembangunan jembatan terlebih dahulu, pembangunan yang nantinya akan diteruskan dengan pemberian Makadam akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini sudah mengajukan anggaran memalui program PNPM yang nantinya rencana akan cair pada tahun 2011 mendatang.
Melalui program tersebut kami akan merasa terbantu yang mana beban yang kami tanggung tidaklah tinggi dengan kata lain program PNPM benar-benar memerikan motivasi tersendiri bagi masyarakat dalam meningkatkan kemajuan daerahnya melalui program tersebut. Tujuan pembangunan jalan tembus yang dilakukan oleh para warga Desa Gunungsari merupakan cita-cita yang sudah lama sekali, selain memudahkan akses jalan untuk kegiatan aktivitas para warga, juga merupakan salah satu sarana untuk mepermudah para siswa-siswi yang sudah duduk ditingkat menengah pertama hingga menengah atas untuk mempercepat waktu tempuh menuju tempat dimana mereka menuntut ilmu.
Sehingga dengan adanya jalan tembus tersebut kemajuan daerah akan mudah tercipta apabila semua kalangan mau bergandengan tangan bersama-sama membangun daearahnya masing-masing, agar tidak termasuk kedalam daearah yang tertinggal, terlebih seiring perkemabnmagn kemuan jaman, mulai dari tingkat transportasi sampai kedunia teknologi. Akhirnya semua masyarakat akan dapat mempergunakannya serta dapat menikmati kemujuan yang mereka dapatkan.
Prinsip warga adalah walaupun para orang tua tingkat pendidikannnya tidak sampai ketingkat yang lebih tinggi, karena sebagian mereka adalah lulusan SD hingga SMP, dan bekerja sebagai petani yang terpenting adalah anak-anak mereka dapat belajar hingga ketingkat perguruan tinggi yang nantinya sebagai penerus cita-cita perjuangan yang selama ini mereka perjuangkan bersama demi kemajuan daerahnya. * Arviant_20

Banyu Anget Desa Sangubanyu Menyimpan Kenangan

 
Batang , Desa Sangubanyu merupakan desa paling pinggir yang menjadikan perbatasan antara kota Batang dan Kota Kendal. Desa Sangubanyu masuk wilayah Kecamatan Bawang paling timur sendiri. Desa Sangubanyu ternyata mempunyai potensi wisata daerah tersendiri yang sudah dikenal masyarakat dalam maupun luar, dengan adanya “ Banyu Anget “ atau disebut pula pemandian Air Hangat.
         Namun keberadaan Banyu Anget tersebut ternyata mempunyai cerita tersendiri. Berikut petikan wawancara kami dengan salah satu tokoh warga masyarakat yaitu Bp. Kyai Haji Slamet Subkhi ( 85 th ) yang mempunyai kenangan cerita tentang keberadaan Banyu Anget tersebut. Awal mulanya pada tahun 870 terdapat bangunan yang dijadikan sebagai Gedung komplek Rumah Sakit Kusta yang dimulai Sejak pemerintahan Belanda. Air Hangat tersebut dikelola hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpenyakit Kusta sebagai tempat terapi atau penyembuhan.
Lokasi tersebut juga terdapat peninggalan makam orang-orang belanda dan juga makam para pasien Penyakit kusta yang meninggal yang terletak disebelah selatan komplek gedung bagian timur.
Tahun demi tahun para pasien Penyakit Kusta berangsur-angsur kurang dan akhirnya dipindah di daerah Ketet, Tayu-Pati Jawa tengah dan di daerah Donorejo Jawa Timur.
         Gedung yang semula dijadikan sebagai Rumah Sakit bagi Pasien Kusta telah sepi. Pada waktu meletusnya pemberontakan PKI gedung tersebut dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para Gerwani Indonesia. Yang pada akhirnya gedung tersebut dinamakan Tepatra. Para tahanan politik banyak yang ditahan di gedung tersebut.
         Hingga pada tahun 1979 semua tahanan politik dikembalikan ke daerah masing-masing. Kemudian gedung tersebut dialih fungsikan sebagai tempat Lembaga Anak Negara yang didatangkan dari daerah Tangerang pertama kalinya. Mulai tahun 1982 dialih fungsikan lagi menjadi Lembaga Pemuda Negara ( Lembaga Pemasyarakatan ) sampai Sekarang. Sebenarnya gedung tersebut dikelola oleh suatu lembaga Yayasan Bala keselamatan yang berpusat di daerah Bandung. Lokasi tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) bagian yaitu timur dan barat.
Namun gedung yang disebelah barat kalau dilihat sampai Sekarang hanya terlihat bekas jalan yang dihubungkan oleh Jembatan gantung, karena gedung tersebut dipisahkan oleh aliran sungai lampir yang merupakan perbatasan wilayah antara kota Batang dengan kota Kendal. Pada waktu sekitar 20 tahun yang silam sungai tersebut dilanda banjir bandang hingga meruntuhkan bangunan gedung yang berada disebelah barat. Dikatakan komplek oleh yayasan karena lembaga tersebut dibawah naungan Departemen Kesehatan.
Keberadaan tanah antara timur dan barat yang dikelola oleh yayasan sampai Sekarang masih dalam sengketa. Antara Departemen Kesehatan dengan Departemen Kehakiman. Keadaan sekarang mengenai  Air Hangat di pergunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat untuk mandi dan juga sekaligus sebagai tempat terapi, berangsur-angsur masyarakat luar mengetahui dan mendengar keberadaan Air Hangat tersebut.  
         Banyak para masyarakat yang datang dari daerah luar hanya ingin menikmati suasana air hangat tersebut. Saking ramainya para pendatang yang datang warga masyarakat secara bergotong royong membangun jalur jalan menuju ke lokasi air hangat.
        Sebenarnya warga masyarakat sekitar khususnya Desa Sangubanyu mengharap adanya turun tangan pemerintah untuk ikut memperhatikan kondisi alam yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata desa. Akhirnya sedikit demi sedikit terdapat beberapa warga masyarakat menggelar dagangan  kecil-kecilan dan juga untuk melayani para pelancong untuk menikmati suasana air hangat sembari minum secangkir kopi hangat di kawasan daerah tersebut.* (Adye)

Geliat SMP Terbuka gelar Pameran Life Skill

 
Batang-Kreatifitas membuat kerajinan tangan menjadi salah satu pelajaran ekstrakurikuler bagi siswa Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) di wilayah Kabupaten Batang.
 
Kerajinan yang dihasilkan memiliki nilai jual dan dalam kegiatan pameran, serta dijual kepada orang lain atau masyarakat yang berminat. hasil penjualannya pun dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat. Itulah salah satu gambaran upaya melatih kreativitas siswa dan diarahkan pada pemberdayaan minat serta bakat siswa, hasil itu dipajang dalam pameran life skill yang digelar belum lama ini.

Adapun kerajinan tangan itu seperti, suvenir, hiasan dinding, tempat pensil, hantaran lamaran, cetak sablon, hiasan dinding, sulaman kain, batik juga hasil kreativitas tata boga seperti olahan makanan dari bahan baku yang sederhana. Semuanya merupakan dari bahan baku sederhana yang dapat mempunyai nilai jual tinggi melebihi nilai beli bahan baku semula dan lainnya.

Dirjen Pendidikan Nasional Jakarta yang kemarin mendatangi SMP Terbuka Bawang Kecamatan Bawang Kabupaten Batang dalam acara Gelar Pameran Life Skill bagi SMP Terbuka se-kabupaten Batang sangat haru dan bangga akan karya cipta anak-anak. "Kami senang karena kreativitas yang diajarkan dapat bermanfaat bagi mereka dan hasilnya pun dapat dinikmati oleh orang banyak,"kata Kepala Dirjen Pendidikan Jakarta Drs Agus Suhardono MSi

Kurang lebih ada sekitar 10 peserta SMP Terbuka mengikuti ajang pengembangan pameran life skill. Dari 10 peserta tersebut menampilkan banyak karya yang yang berbeda-beda dari hasil kreatifitas tangan mereka, mulai dari Tata boga, Tata busana, juga Kriya kerajinan. Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut membuat gembira dan bangga akan hasil olahan karya siswa-siswi SMP Terbuka sendiri.

"SMP Terbuka merupakan program pemerintah guna mendukung adanya SDM yang terbina dan terlatih. Selain itu, dikarenakan pendidikan SMP Terbuka bukan merupakan pendidikan regular dalam arti pendidikan tidak mengacu pada jam ataupun waktu yang ditetapkan. Kendala yang dihadapi yakni mengenai sosial ekonomi, keterbatasan waktu, serta jarak tempuh menjadikan pendidikan SMP Terbuka tetap eksis dalam pengembangan life skill," jelas Ketua Forum Komunikasi SMP Terbuka Kabupaten Batang Purwadi SPd.

"Di kabupaten Batang ini ada kurang lebih 1300 siswa-siswi SMP Terbuka se-kabupaten dari 10 SMPT. Diantaranya SMPT Limpung, Bawang, Subah, Kandeman, Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Tersono dan Gringsing, mereka mengikuti ajang pameran life skill tersebut, dan Kedepan kami akan mengembangkan program baru yakni ikut andil dalam pengembangan industri dasar Mobil Nasional (Mobnas) yang saat ini tengah digembor-gemborkan oleh pemerintah,"ujarnya yang juga merangkap sebagai Kepala SMPT Limpung.

Peran serta adanya pameran ini merupakan hasil karya anak bangsa yang harus kita bina dan dikembangkan guna mendukung pemberdayaan Sumber daya manusia seutuhnya agar tercipta para generasi bangsa yang mempunyai dedikasi life skill yang berkompeten juga mempunyai nilai plus untuk dapat ditunjukkan di dunia luar khususnya dalam bidang industri,"papar Dirjen Pendidikan Jakarta Drs Agus Suhardono MSi

Kegiatan pameran life skill tersebut juga menumbuhkan rasa senang, bahagia, juga memunculkan rasa kepercayaan serta kebanggaan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain akan hasil buah karyanya yang dapat dinikmati serta dirasakan oleh pihak lain,"ujarnya.

Kepala SMP T Bawang Yogi Wibowo SPd MPd mengatakan," kami sangat senang sekali, ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bahwa pelaksanaan pameran life skill ini  berada di sekolah kami. Oleh karena itu, secara tidak langsung kami membuat bangga kepada anak didik kami yang hampir semua anak didik kami merupakan dari kaum dhuafa, golongan orang-orang yang tingkat ekonominya rendah serta jarak tempuh maupun letak geografis kami yang berbeda dengan kecamatan lain. Juga yang dapat kami rasakan adalah keceriaan pada diri anak-anak didik kami saat ditemui dari Dirjen Pendidikan Jakarta juga UPTD Disdikpora Kabupaten Batang,"ucapnya.

*Adye Arviant

Warga dukuh Wates Desa Getas Bawang inginkan jalan lebar

 
Batang-Hidup bermasyarakat "Guyup rukun tata tentrem karta raharja" pasti didambakan semua orang, dan itu merupakan falsafah jawa yang lekat dihati para warga. Untuk mewujudkan cita-cita mendapatkan jalan lebar warga pedukuhan Wates Desa Getas Kecamatan Bawang kabupaten Batang melakukan kegiatan gotong royong, bahu-membahu memperlebar dan mengembalikan kondisi jalan yang semula lebar namun sudah beberapa tahun kondisi jalan terlihat sempit. Hingga akhirnya warga dusun wates bergotong royong memperlebar jalan agar kembali ke tatanan semula.

Jalan yang semula lebar hingga saat ini kondisi jalan menyempit diakibatkan longsoran tanah juga permukaan jalan dengan tanah lebih tinggi dengan tanah diatasnya, hal itu disebabkan pada saat terjadi hujan longsoran tanah yang berada di tepi jalan merupakan jalan yang melewati areal persawahan. Sehingga tanah mudah longsor menutupi badan jalan serta menumpuk tiap tahunnya.

"Memang jalan ini semula lebar, namun hingga beberapa tahun terakhir, jalan tersebut jadi menyembit akibat longsoran tanah yg berada di atas badan jalan, sebab sepanjang jalan ini kurang lebih 1 Km melewati areal persawahan. Kami mengajak para warga untuk melakukan gotong royong melakukan pelebaran jalan agar mudah dilewati kendaraan roda empat," tandas Kades Getas Widodo.

Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut ternyata juga mendapat respon positif dari Muspika Kecamatan Bawang, nampak Camat Bawang, Kapolsek Bawang, Danramil Bawang beserta seluruh anggota dan jajarannya ikut membantu adanya kegiatan tersebut. Terlebih semua anggota Koramil 04 Bawang yang sudah sejak pagi sambil membawa cangkul untuk membantu para warga melakukan gotong royong pelebaran jalan. 

Ukuran jalan sebelum di rubah hanya memiliki lebar 1 meter kini menjadi  3, 8 meter sepanjang 1 Km. Dengan demikian butuh tenaga ekstra daam melakukan upaya pelabaran jalan tersebut. "Rencana kedepan jalan yang sudah dilebarkan akan dibuatkan saluran drainase serta dibuatkan talut sebagai tanggul pembatas jalan dengan areal persawahan agar nantinya jalan terlihat lebar dan saluran air bisa terkontrol, selain itu mudah-mudahan kedepan ada bantuan dari pemerintah daerah yang bisa disumbangkan untuk desa kami,"imbuh widodo.

"Kami merasa senang dapat meringankan pekerjaan para warga, sebab terlihat para anggota TNI juga segenap Muspika Kecamatan Bawang guyup rukun bahu membahu bekerja bersama warga, ini merupakan bentuk pengabdian kami sebagai anggota TNI yang juga merupakan bentuk kemanunggalan TNI bersama masyarakat,"tandas Letkol Aminton Manurung, S.IP.

Partai PAN DPD Kab Batang siap menangkan Pemilu 2014

 
Batang-Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil IV kabupaten Batang siap menangkan Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya Anggota DPRD Fraksi PAN H Juki siap menang dan mentargetkan perolehan suara sebanyak 13.000 pemilih. Hal tersebut disampaikan pada saat Muscab (Musyawarah Cabang III) Partai Amanat Nasional Kecamatan Bawang Kabupaten Batang hari Minggu . (18/3)

Sesuai hasil keputusan rapat Muscab III PAN Kecamatan Bawang kabupaten Batang Nomor PAN/11.14.10/A/K-S/008/III/2012 dalam rangka pengesahan Ketua Formatur, Anggota Formatur masa periode 2010-2015 terpilih sebagai Ketua Formatur yakni Muhammad Sukri menjabat sebagai ketua DPC PAN Kecamatan Bawang periode 2010-2015. Acara yang berlangsung sehari mendapat sambutan besar atas kehadiran Anggota MPR RI Fraksi PAN Wakil Ketua Komisi II DPR RI Drs A Hakam Naja MSi yang juga hadir dalam acara tersebut.

"Pemilu mendatang merupakan tantangan yang sangat besar sebab untuk memenangkan pemilu harus bisa mendapatkan target kurang lebih 3,5 % dibandingkan tahun lalu yakni hanya 2,5 % perolehan suara untuk menduduki kursi partai dengan kata lain kedepan PAN mempunyai target 20 % perolehan suara ditingkat kabupaten Batang.
Terlebih setiap partai harus mempunyai ambang batas atau Parlementary Trought (PT) sebagai bentuk bahwa sebuah partai tersebut layak untuk maju dalam perhelatan politik antar partai di Indonesia,"jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI Drs A Hakam Naja MSi.

Kedepan Partai Amanat Nasional (PAN) akan membentuk dibeberapa titik daerah hingga ke tingkat dusun yang dibentuk dengan menggunakan sistem rayon dan sub rayon. 
"Pemilu tahun mendatang di wilayah Dapil IV yakni Blado, Reban, Bawang target perolehan suara sebanyak 13.000 suara untuk 2 kursi. Di wilayah Blado sebanyak 5.000 perolehan suara, Reban sebanyak 3.000 perolehan suara, dan wilayah Bawang 5.000 perolehan suara. Hal tersebut menunjukkan bahwa partai PAN bersama kader dan simpatisan bekerja keras untuk memenangkan pemilu mendatang,"jelas H. Juki

Dalam Pemilu Legislatif tahun 2009 PAN di Dapil Batang IV yaitu Blado, Reban, Bawang bisa mendapatkan 1 kursi untuk DPRD II, semua itu tidak lepas dari usaha dan kerja keras dari seluruh kader dan simpatisan partai dalam pemilu legislatif tahun 2004. Perolehan suara partai PAN di wilayah Kecamatan Bawang sebanyak 596 suara sedangkan pada pemilu legislatif tahun 2009 PAN mendapatkan 2.345 suara

"Padahal selama ini Dapil Batang IV tidak pernah mendapatkan kursi di DPRD II Kabupaten Batang. Jadi tidak menutup kemungkinan kalau kita bisa kerja lebih keras dan lebih cerdas lagi dalam pemilu Legislatif tahun 2014 kita bisa menambah menjadi 2 kursi,"imbuh H Juki

Pada saat nantinya Pemilihan Presiden (Pilpres) partai PAN akan mengusung bapak Hatta Rajasa untuk menjadi calon Presiden masa periode mendatang.

* Adye Arviant



Beras Merah Lokal Kalirejo Jadi Unggulan Kabupaten Batang

 
Batang-Untuk meningkatkan swasembada bahan pangan khususnya beras, kelompok tani "Sumber Rahayu" Desa Kalirejo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang tengah mengembangkan budidaya tanaman padi jenis Beras Merah lokal. Produk asli sejak nenek moyang tersebut memang sudah lama sekali ada did aerah tersebut. Namun seiiring waktu tanaman yang hampir punah tersebut kini dikembangkan kembali oleh para kelompok tani yang didampingi pihak Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) juga mantri tani dari Dinas  Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang.

Budidaya tanaman padi  beras merah lokal di Jawa Tengah kali pertama dikembangkan oleh masyarakat kelompok tani desa Kalirejo binaan Kades Muhyidin yang bekerjasama dengan pihak petugas penyuluh lapangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang dan mantri tani dari BP3K kecamatan Bawang.
Kini produk lokal beras merah Kalirejo mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo yang ternyata juga gemar dengan mengkonsumsi beras merah lokal unggulan desa kalirejo kecamatan Bawang kabupaten Batang tersebut.

"Budidaya tanaman padi jenis beras merah ini sengaja kami kembangkan sehubungan adanya permintaan pasar luar maupun lokal, selain itu juga budidaya tanaman ini mendapat support dari pemerintah provinsi Jawa Tengah yang sudah memberikan bantuan melalui APBD 1," ujar Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang Agus Sucipto SP.

Melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) yang diiukuti oleh sejumlah 30 orang dari kelompok tani "Sumber Rahayu" Kalirejo ini, para petani dapat mengembangkan dan mengolah budidaya tanaman tersebut apalagi dengan adanya bantuan dari pemerintah provinsi, sehingga ada semangat bagi para petani, selain meningkatkan hasil panen juga dapat memperbaiki ekonomi warga menjadi bertambah serta bangga akan produk lokal daerah banyak diminati oleh banyak orang. 

Atas kerjasama dan ketekunan kelompok tani "Sumber Rahayu" Kalirejo dengan pihak penyuluh, budidaya tanaman padi beras merah lokal tersebut mendapatkan hasil yang sangat membanggakan. Pasalnya, tanaman budidaya beras merah bisa menghasilkan produksi sebanyak 4,8 Ton / Ha dengan menggunakan pola tanam legowo II atau hasil ubinan 2,5 x 2,5 m2, berbeda dengan hanya menggunakan sistem tanam biasa hanya menghasilkan produksi sebanyak 3 Ton/Ha. Dari perbedaan cara dan pola tanam tersebut berarti ada peningkatan yang signifikan sebesar 1,8 Ton/Ha.

Dari hasil pola tanam legowo II tersebut hanya membutuhkan jumlah benih beras merah sebanyak 25 kg/Ha untuk mendapatkan hasil yang sedemikian banyak. sehingga ada kecenderungan peningkatan hasil panen tanaman beras merah lokal. Perbedaan jenis tanaman beras merah biasa dengan  beras merah lokal itu terlihat pada bagian warna batang tanaman, untuk tanaman beras merah lokal pada batang terlihat batang padi berwarna merah keunguan, sedangkan tanaman beras merah biasa pada batang terlihat warna putih.

"Tanaman yang dibudidayakan oleh para petani cenderung lebih menggunakan perawatan dengan obat herbal atau alami untuk menangani masalah gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta hanya dengan mengandalkan pupuk organik. Tanaman padi beras merah lokal juga banyak manfaatnya diantaranya, dapat mengatasi penyakit seperti diabetes, stroke, kanker, jantung serta meningkatkan daya kecerdasan pada otak. Selain itu juga kelebihan  tanaman padi beras merah lokal ternyata tahan terhadap gangguan hama,"jelas Mantri Tani Suyono.

"Saya sangat bangga akan produk lokal unggulan daerah ini, ternyata desa Kalirejo mempunyai potensi alam yang berlimpah, juga ucapan terima kasih atas kerjasama para Tenaga Harian Lepas (THL) Wartoyo dengan pihak petugas penyuluh lapangan yang telah membantu para kelompok tani,"ujar Camat Bawang Ulul Azmi AP MM

"Rencana kedepan budidaya tanaman padi beras merah yang merupakan produk unggulan lokal dapat menembus pasaran ekspor,"tandas kades Kalirejo Muhyidin.

* Adye Arviant

Bedah Buku "Jalan Jihad Sang Dokter"

 "JALAN JIHAD SANG DOKTER". Kisah perjalanan dr. Joserizal & Tim MER-C ke berbagai wilayah perang, konflik dan bencana baik di dalam maupun di luar negeri hingga lika-liku Pembangunan RS INDONESIA di Jalur Gaza.


Batang-Minggu/20 Mei 2012. Presidium MER-C, dr Joserizal Jurnalis, memenuhi undangan bedah buku “Jalan Jihad Sang Dokter” dan talk show tentang kawasan perang yang diselenggarakan oleh Front pembela Islam (FPI) beserta komunitas anak-anak band metal Batang, juga seluruh umat nadhziyin se kabupaten Batang bekerjasama dengan Pemda Batang yang mana langsung diampu oleh Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
Setelah sempat mengalami kendala dalam penerbangan tujuan Jakarta–Batang yang delayed (tertunda) selama satu jam, maka pada pukul 09.00 WIB akhirnya dr Joserizal tiba dengan selamat di lokasi acara.

“Alasan kami memilih dr Joserizal untuk mengisi acara kami adalah dalam rangka menumbuhkan sisi kemanusiaan pada umat, juga khalayak umum dan menginformasikan tentang  kegiatan Global March to Jerusalem (GMJ) yang beliau lakukan," ujar Abdul Sani selaku panitia acara.

Acara bedah buku dan talk show ini dihadiri oleh sekitar 250 umat islam dari berbagai penjuru. Dalam acara tersebut juga diputarkan video dokumentasi MER-C tentang progress pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, profil MER-C dan juga kisah relawan MER-C di Gaza, Palestina.

Adapun pesan moral yang disampaikan oleh dr Joserizal pada acara ini untuk para peserta agar mereka tetap menumbuhkan semangat juang. "Hidup ini adalah perjuangan. Dan perjuangan ini menuntut banyak, dan itu bukanlah hal mudah untuk dinikmati, karena banyaknya kezaliman tentu membuat kita gelisah untuk membiarkannya" kata Joserizal.

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo juga berpesan agar sebagai warga kabupaten Batang senantiasa dapat melakukan jihad melalui lingkungannya masing-masing, "suatu daerah akan maju dan mundur tergantung pemimpinnya,"jelasnya.

Acara yang berlangsung selama enam jam tersebut berjalan dengan khidmat. Setelah melihat tayangan video dokumentasi MER-C dan juga ceramah dr Joserizal, banyak para peserta yang terkesima dan terinspirasi. "Subhanallah... talk show "spirit of humanity" oleh dr Joserizal Jurnalis  sangat inspiratif," ujar salah satu peserta di akun Twitter-nya.

Melihat antusiasme peserta dan inspirasi yang ditimbulkan dalam acara ini, maka panitia berencana akan mengadakan acara serupa untuk khalayak umum. (Adye)

CSR Pagilaran Sekolah Lapang

Batang-Dalam rangka Hari Ulang Tahun PT Pagilaran yang ke 48 perusahaan yang memproduksi teh memberikan CSR (( Corporate Social Responsibility ) atau tanggung jawab social perusahaan kepad petani teh di wilayah sekitar Pabrik PT. Pagilaran dalam bentuk sekolah lapang dan memberian  alat pertanian, kegiatan yang bertempat di halaman Kantor Unit Produksi PT Pagilaran Desa Sidoarjo Kecamatan Bawang Senin 14 Mei 2012.
Wakil Bupati Batang H. Sutadi SH.MM dalam sambutanya mengatakan CSR yang di berikan PT Pagilaran sangatlah bagus sekali dan bisa memberi manfaat kepada masyarakat, karena CSR tersebut dalam bentuk bimbingan atau pelatihan yang di sebut dengan sekolah lapang untuk petani dan masyarakat di sekitar perkebunan teh PT Pagilaran.
“CSR yang di berikan PT Pagilaran yaitub Sekolah Lapang, ini tidak seperti Perushaan lainnya yang memberikan berupa Beras, Mi Instan, Gula dan Lainya, akan tetapai memberikan ilmu yang bermanfaat sekali bagi para petani guna meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian, yang nantinyan ilmu tersebut bias dpergunakan dalam bertani untuk dapat memperoleh hasil pertanian yang bagus dan dapat nilai tambah secara ekonomis dan dapat mensejahterakan petani”.
Selanjutnya Wakil Bupati juga berharap kepada Masyarakat Petani teh untuk tetap optimis dan bersemangat, karena dengan ketekunan dan kerja keras pasti akan menghasilkan pucuk the yang berkualitas yang nantinya juga mengasilkan harga teh yang baik sesuai dengan yang di harapkan.
Di sanping itu tanaman teh juga sangat besar manfaatnya, disamping juga sebagai konservasi alam, tanaman teh juga sebagai daerah serapan air sehingga sumber mata air dapat terjaga kualitasnya maupun debit airnya. Dengan begitu petani teh sangat tinggi sekali dalam kepentingan social. Tandas Wabup.
Ir Rahmad Gunadi Direktur PT. Pagilaran dalam laporanya menjelaskan bahwa Hari Ulang Tahun PT Pagilaran yang Jatuh Pada Tanggal 23 Mei di tahun 2012 ini  sangat special sekali, karena CSR kami hadir dalam bentuk kegiatan yang di sebut dengan sekolah lapang yang bertujuan untuk memberikan ilmu atau bimbingan kepada petani teh di bidang pertanian. Sekolah lapang yang berkerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada Jogjakarta dengan peserta 100 orang.
PT Pagilaran Hadir bukan semata bisnis atau provit, tapai kami hadir untuk membangun masyrakat menjadi pengusaha – pengusaha teh yang mandiri, serta dapat memberikan atau memproduksi the yang berkualitas sehingga teh dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.(Adye)

Menyongsong Hardiknas UPTD Disdikpora Reban gelar Jalan Santai

 
Reban-Dalam rangka menyosong Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) UPTD Disdikpora menggelar acara jalan santai dan panggung gembira dilanjutkan esok harinya upacara bendera Hardiknas yang dimeriahkan oleh puluhan group Marchingband SD/MI dan SMP.

Kegiatan Jalan santai yang diikuti oleh ribuan peserta mulai dari siswa siswi SD/MI, SMP/MTS, MA hingga melibatkan ke jajaran semua dinas instansi, juga TNI Kodim 0736 Batang Letkol Aminton Manurung S IP melalui Danramil 04 Reban Kapten Inf Budi Purwanto beserta anggota juga dari POLRI Kapolres Batang AKBP Tony Harsono SIK, M.Si melalui Kapolsek Reban AKP Bambang sugiyanto besaerta anggota se kecamatan Reban mendapat sambutan meriah oleh masyarakat Reban. Acara yang berlangsung meriah itu selain menjaga kesehatan jasmani juga mengedepankan serta merekatkan tali silaturahmi antar instansi se kecamatan Reban.

Dalam agenda acara jalan santai tersebut para peserta menempuh jarak sepanjang 3,5 KM melalui jalan berliku, naik turun gunung finish di Kantor Kecamatan Reban.
Kepala kantor Kecamatan Reban Ahmad Andi Hakim S.Sos mengatakan bahwa kegiatan ini dapat memupuk ukhuwah silaturahmi antar instansi juga bermanfaat bagi kesehatan, selain itu juga dapat memberikan hiburan bagi masyarakat.

Melalui acara tersebut masyarakat Reban terhibur dengan adanya jalan santai juga panggung gembira yang diadakan oleh panitia di halaman kantor kecamatan Reban. " Kegiatan ini sengaja kami laksanakan guna mempersatukan antar pelajar, menampilkan kreatifitas siswa melalui ajang seni, serta nguri-nguri budaya,"jelas Kepala UPTD Disdikpora Drs. Maksum MM. 

Acara Jalan santai juga di isi acara hiburan seni tari, puisi dan lagu melalui panggung gembira yang diisi oleh para siswa yang menang dalam lomba Festifal Lomba Seni Siswa-siswi Nasional (FLS2N). Tidak ketinggalan pula para peserta jalan santai juga diberikan hadiah doorprice sebanyak 70 buah dari para sponsor,"jelas Ketua Panitia Edy Sukamto, S.Pd

Kedepan acara tersebut akan dilakukan lebih meriah lagi guna merekatkan tali ukhuwah silaturahmi melalui kegiatan yang bermanfaat seperti jalan santai yang baru saja dilakukan. (Adye)


Pramuka, Wahana Pendidikan Karakter Bangsa

 
Tersono-Gerakan Pramuka merupakan lembaga pendidikan yang berperan untuk melengkapi pendidikan formal kepada generasi muda. " Karena itu Pramuka dinilai mempunyai andil yang besar dalam pembentukan karakter bangsa," jelas Ketua Kwarran Tersono Drs Bambang Urip Widigdo MM, saat pelantikan dan pengukuhan Majelis Pembimbing dan Pengurus / Andalan Gerakan Pramuka Kwarran Tersono masa bhakti 2012-2014, yang bertempat di pendopo balai pertemuan kecamatan Tersono, Jumat (13/4).    

Gerakan Pramuka juga bagian dari organisasi kepanduan dunia yang digagas oleh seorang Letnan Inf Lord Baden Powell di Inggris. "Gagasan Baden Powell adalah nilai-nilai universal diantaranya tentang kemanusiaan, persaudaraan, nasionalisme dan penyiapan masa depan generasi muda".

"Upaya untuk menanamkan pendidikan karakter bangsa agar terus di lakukan terhadap peserta anak didik, sebab peserta didik merupakan aset bagi kelangsungan bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, kedepan generasi penerus mempunyai semangat dan jiwa nasionalisme sesuai cita-cita perjuangan bangsa,"tandas Ketua Mabiran Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Tersono Drs Rusmanto MSi yang juga selaku camat Tersono.

Ketua Kwarcab Kabupaten Batang Iman Noegroho S.Sos mengatakan dalam UU No 12/2010, Gerakan Pramuka mempunyai tujuan yakni sebagai sarana mencetak kader pemimpin dan penerus bangsa, sebagai wahana pendidikan karakter bangsa dan pendidikan keterampilan hidup atau life skill, seusai pelantikan pengurus Andalan Kwarran Tersono.

Sesuai Surat Keputusan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Batang Nomor 03 tanggal 13 April Tahun 2012, Susunan pengurus yang dilantik yaitu Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) Drs Rusmanto MSi yang juga Camat Tersono, Wakil Ketua Mabiran Kapolsek Tersono AKP Suwandi, Danramil 06 Tersono Kapten Inf Bardi serta Ketua Kwarran Tersono Drs Bambang Urip Widigdo MM yang juga selaku Sekcam Tersono. (Adye)

PT. Pagilaran Buka Sekolah Lapang gandeng Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta


 
Batang-Kebangkitan perkebunan teh Indonesia mulai terasa, terlebih dengan dibukanya Sekolah Lapang (SL) yang dinaungi oleh PT. Perkebunan Teh Pagilaran bersama PT. Unilever Indonesia dan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Pembukaan sekolah lapang tersebut disambut hangat oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang. Terlaksananya Kegiatan Sekolah Lapang tersebut merupakan bentuk Revitalisasi Kemitraan Perkebunan Teh PT. Pagilaran. (21/4)

Peserta Kegiatan Sekolah Lapang terdiri dari para petugas lapangan (mandor) PT Pagilaran, para petani teh, pengurus kelompok tani / Gapoktan serta perwakilan pemerintah kecamatan. " Target akhir yang diperoleh dengan adanya sekolah lapang tersebut adalah meningkatkan produktivitas tanaman, SDM dan kerjasama demi kebangkitan agribisnis dan kesejahteraan bersama. Adapun tujuan diadakannya sekolah lapang juga untuk merevitalisasi kemitraan antara petani teh dengan PT. Pagilaran agar tercipta sinergisme dengan pemerintah setempat,"jelas dosen UGM Dr. Ir Ngadiman MSi

Kegiatan yang terdiri dari dua tahap diantaranya pembekalan kelas dan pendampingan kelas. Pembekalan kelas itu sendiri dimaksudkan untuk menyegarkan kembali pengetahuan praktis dan pendampingan teknologi baru mengenai budidaya teh, meningkatkan spirit SDM serta pemantapan kelembagaan petani. Dalam pelaksanaannya, disampaikan pula pembekalan materi yakni kemitraan dan agribisnis teh, kerjasama dengan kelembagaan petani, manajemen kebun teh, teknologi budidaya teh, tanah dan pemupukan, hama dan penyakit tanaman teh, serta motivasi dan spirit diberikan seluruh  para petani.  

Kegiatan Lapangan sengaja diarahkan agar para petani dapat melakukan pemotretan profil kebun teh dan kelembagaan dimasing-masing kelompok (kluster), mengamati permasalahan, pembuatan program, dan kegiatan-kegiatan lapangan sebagai solusi atas permasalahan tersebut. sehingga dilematis yang selama ini dirasakan oleh para petani teh khususnya mengenai program dan peningkatan kinerja serta peningkatan ekonomi para petani dapat teratasi.

Sasaran utama diadakannya Sekolah Lapang itu agar menset para petani dapat terbuka, meningkatkan ekonomi pendapaan petani teh, serta menjalin kemitraan dengan para petani. Hal tersebut merupakan bentuk aplikasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang tergabung dalam wadah kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

Kebun teh yang telah memiliki "sertifikasi Lestari" pada tahun 2010 kemarin yang secra langsung diberikan oleh emerintah melalui Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, menjadikan sebuah harapan besar bagi para petani teh untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan hasil roduksi perkebunan teh dengan baik, sehingga tingkat ekonomi masyarakat khususnya petani yang telah terjalin kemitraan dengan PT Pagilaran dapat meningkat. Hal tersebut juga merupakan bentuk aplikasi PT Pagilaran dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk upaya membantu program pemerintah pusat untuk memajukan dan memakmurkan kesejahteraan para petani.

Di tahun ini target produksi perkebunan teh melibatkan luas lahan sekitar kurang lebih 30 Ha di olah sebanyak 95 petani dari kecamatan Bawang dan Kecamatan Reban hingga akhir bulan November 2012 mendatang.

Dalam acara tersebut para petani diberikan bantuan berupa Sarana Produksi Pertanian (Saprotan) yang diserahkan langsung oleh Dirut PT Pagilaran Ir. Rachmad Gunadi MSi kepada Kadin. Kehutanan dan perkebunan kabupaten Batang Ir. Syiari Suhartono  untuk diberikan pada para petani secara simbolis.(Adye)

Selasa, 22 Mei 2012

Warga terapkan bio-gas dari limbah ternak


Batang-(Selasa/22-5)Upaya yang sudah dilakukan oleh warga desa wonosari kecamatan bawang kabupaten batang nampaknya patut dicontoh. Pasalnya para warga bekerja keras mengolah hasil limbah dari kotoran ternak sapi yang kemudian dari hasil limbah kotoran ternak sapi tersebut diolah warga untuk dijadikan sebagai bio-gas. Keberhasilan dan manfaat dari bio-gas hampir 3 tahun ini sudah dirasakan oleh warga setempat. Hal tersebut juga tidak lepas dari turun tangan pemerintah provinsi melalui Badan Lingkungan Hidup yang sudah memberikan bantuan berupa alat maupun uji laboratorium.

Awal mula warga merasa terganggu dengan adanya limbah dari home industri produksi tahu-tempe dan limbah kotoran ternak sapi yang mencemari lingkungan mereka. Sebab dari hasil limbah industri tersebut tidak ada penanganan dari si pemilik. Warga melapor ke pemerintah desa setempat, akhirnya laporan dari warga ditanggapi oleh Kepala Desa Wonosari Bapak Rabun. Tidak ingin warganya terusik akibat limbah, kades langsung berupaya menyampaikan hal tersebut ke dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mendapatkan solusi.
 
Dari hasil monitor akhirnya dinas Badan  Lingkungan Hidup berupaya membantu masyarakat dengan memberikan bantuan berupa alat-alat yang bisa digunakan untuk mengolah limbah dijadikan sebagai teknik bio-gas. Tidak hanya begitu saja dinas juga memandu langsung bagaimana cara penanganan dan pengelolaannya. Selama dipandu, warga semakin mengerti dan senang akan manfaat dari teknik bio-gas tersebut.
"kami selaku Pemerintah desa wonosari memang mengupayakan agar kesejahteraan para warga dapat terjamin. Melalui teknik pengelolaan penanganan limbah kotoran ternak tersebut Bukan hanya hasil teknik bio-gas saja yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari namun dari hasil bio-gas tersebut ternyata warga juga menggunakannya untuk penerangan rumah mereka,"jelas Bapak Rabun selaku Kepala Desa Wonosari. 

Banyak manfaat yang bisa diambil dan dirasakan oleh warga melalui teknik bio-gas tersebut diantaranya dari hasil limbah kotoran ternak sapi warga menggunakan kotoran sapi dijadikan sebagai pupuk organik dan dijual dnegan harga yang relatif tinggi yang sudah melalui uji laboratorium di semarang. Untuk hasil limbah dari industri warga memanfatkan untuk kebutuhan pengganti bahan bakar dari kayu maupun gas pertamina. Penghematan yang dilakukan warga ternyata dapat ikut mensejahterakan kehidupan mereka.

"kami menyarankan agar warga dapat memanfaatkan tekhnik bio-gas tersebut dengan sebaik-baiknya, selain itu kesejaheraan masyarakat dapat terpenuhi,"ungkap Ulul Azmi AP.MM camat Bawang. 

Keberhasilan yang diraih oleh warga ini mampu mengurangi anggaran pengeluaran mereka, terbukti bahwa warga hemat tidak selalu membeli gas pertamina. Rencana kedepan desa wonosari akan dijadikan sebagai desa percontohan bai desa-desa yang lain, khususnya kecamatan bawang dan kabupaten batang umumnya.(Adye)

Senin, 21 Mei 2012

Siswa-siswi SMPN 3 Bawang Apresiasikan Lukis Batik


Siapa yang tak kenal Batik? Hampir semua negara didunia ini tahu dan kenal akan Batik. Namun, Batik juga mempunyai jenis maupun kriteria sendiri. Pada umumnya batik dicetak dalam sebuah kain ataupun media kertas. Lain halnya dengan membatik, jika membatik pasti dituangkan dalam sebuah kain. Ternyata Batik juga dapat di apresiasikan melalui lukisan. 

Patut ditiru dan di contoh, apa yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 3 Bawang dengan adanya kegiatan melukis batik melalui media tembok dinding pagar sekolahnya. Sambil memegang kuas dan cat tembok, anak-anak riang gembira dan sambil canda tawa sembari menorehkan goresan kuasnya dalam dinding tembok untuk melukis batik yang didampingi oleh para guru beberapa hari lalu.

"Kami menyambut baik atas acara yang digelar oleh pihak SMPN 3 Bawang, sebab kegiatan tersebut dapat mendidik siswa-siswi SMP untuk dapat mencintai budaya batik juga mencintai lingkungan sekitar dengan menorehkan seni lukis batik sehingga dapat meningkatkan otak anak didik menjadi cerdas dan terampil juga mencerdaskan imajinasi anak didik dalam hal karya seni. Dan harapan kami kegiatan tersebut dapat berjalan terus dan diprogramkan dengan baik,"jelas Kabid Pendidikan Menengah UPT Disdikpora Batang Drs. Sabar Mulyono 

"beberapa siswa ekpresikan karya lukisan"
Melalui karya lukisan Batik, beberapa waktu lalu siswa-siswi dengan didampingi guru SMPN 3 Bawang menorehkan apresiasi mereka melalui karya lukisan batik yang dituangkan pada media tembok dinding pagar sekolah. Banyak motif yang mereka lukis terutama mengacu pada aneka ragam motif batik. Kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi pembelajaran yang bersifat edukasi. Sehingga anak didik kami bisa mendapatkan ilmu serta pengetahuan juga pengalaman bagaimana cara melukis batik di media tersebut. 

"Hal ini dilakukan untuk memberikan pelajaran ekstra pada anak didik kami, sehingga anak didik kami mempunyai nilai tambahan yakni terampil dan terdidik dalam hal pengetahuan juga melukis dengan tema batik, selain itu juga kami mengajak para siswa-siswi untuk mencintai budaya batik. Sebab, batik merupakan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan,"jelas Kepala Sekolah Juhandoyo SPd MPd. 

Di sela-sela kesibukannya menjadi kepala Sekolah, beliau juga menyempatkan diri untuk berbaur dengan siswa-siswi sambil memberikan pengarahan mengenai cara melukis batik di media dinding tembok pagar sekolahan. Media yang dipilih sebagai sasaran yang digunakan untuk melukis ada alasan tersendiri. 

Tembok pagar sekolahan biasanya hanya sebatas di cat biasa atau terkadang menjadi sasaran tangan-tangan nakal sebagai ajang aksi corat-coret sesuatu hal yang tidak bermanfaat. Untuk itu, belajar dari pengalaman yang tidak baik, maka pihak sekolah mengarahkan pada siswa-siswinya untuk mencintai budaya batik dengan menuangkannya melalui teknik melukis batik. 

"Saya sangat senang sekali bisa mendapatkan pengalaman ini yang sebelumnya belum saya dapatkan. Sehingga saya bisa mengapresiasikan lukisan ini dengan gembira. Terlebih dengan melukis seperti ini saya merasa bangga akan budaya batik, ternyata batik adalah budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan juga kita cintai,"ujar Fitri siswi kelas VIII. 

* Adye Arviant

Minggu, 20 Mei 2012

SMU 1 Subah sarat dengan Prestasi


"Kebahagiaan itu bukanlah karena menerima sesuatu, tetapi bagaimana memberikan sesuatu itu kepada orang lain...... (Almamater kita ),"

Seperti di tuturkan oleh Siti Ismuzaroh, SPd, selain menjadi sekolah favorit, sekolah ini juga sarat akan prestasi. Prestasi yang dicapai selain akademik, juga memiliki prestasi non akademik yang menonjol. Di bidang Cipta baca Puisi, SMU 1 Subah belum lama ini meraih juara 1 tingkat kabupaten Batang dalam rangka HUT ke 46 Kabupaten Batang.
Setiap mengikuti event perlombaan sekolah ini selalu menyabet gelar juara, terlebih pada tanggal 12-15 April 2012 maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam lomba Seni Cipta Baca Puisi dan Seni Kriya di Donohudan Solo. Bukan hanya itu saja masih banyak beberapa prestasi yang termasuk patut dibanggakan, bidang olahraga SMU 1 Subah juga maju ke tingkat Provinsi pada cabang Sepakbola, Taekwondo, Bulu Tangkis Putri, Tenis Meja Putri, Senam Lantai Putra dan Putri.

"Annisa saat membacakan puisi "
Di bidang akademik, selain digenjot dengan pelajaran-pelajaran rutin setiap hari, para siswa masih dibebani dengan tambahan pelajaran. Tambahan pelajaran ini terutama untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) dan tes masuk perguruan tinggi. "Selain itu juga tambahan ekstra kurikuler seni maupun olahraga diterapkan pada siswa agar nantinya membentuk dedikasi serta motivasi para siswa dalam mengukir prestasi," kata Ahmad Kambali yang mengampu sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan.

Prestasi yang di ukir SMU 1 Subah ini tidak lepas dari perhatian para tenaga pendidik, bentuk bimbingan yang diberikan pada siswa secara terus menerus diberikan agar nantinya para siswa terbiasa dan terlatih.

Marsudiningsih,SPd selaku pembimbing Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yanga juga merangkap sebagai Kepala Perpustakaan ini mengatakan bahwa, "dalam meraih prestasi anak didik sengaja kami berikan dalam bentuk tema saja sedangkan pengembangan konsep dari pada tema tersebut diolah oleh siswa itu sendiri, harapan kami agar siswa terbiasa berfikir secara kreatif dan inovatif. Pihak kami sebatas memberikan polesan diantara kekurangan yang ada pada siswa, sehingga gabungan antara kreativitas siswa dengan masukan yang kami berikan berjalan selaras,"jelasnya.

Suatu contoh pada saat kami memberikan bimbingan mengenai seni cipta baca puisi, untuk olah vokal saja kami justru kewahalan, sebab bahasa yang di gunakan adalah logat asli bahasa "Batang". Justru itulah yang menjadikan keunikan juga kebanggaan kami terhadap siswi kami yang telah berhasil menjuarai Lomba Cipta Baca Puisi tingkat Kabupaten Batang.

Nur Anissa (15) salah satu siswa berprestasi yang yang baru kelas X di sekolah ini telah menjuarai Lomba Cipta baca Puisi di tingkat Kabupaten hingga ke tingkat Provinsi Jawa Tengah. Seni baca puisi sudah biasa terlatih sejak berada di bangku kelas 3 SD hingga sekarang. Tak heran jika saat dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga pernah maju di tingkat Provinsi. Karakter seni ternyata sudah melekat pada dirinya. Padahal dari pihak orang tua dan keluarga tidak ada yang mempunyai jiwa seni, hal tersebut membuat Nur Anissa lebih semangat dalam belajar untuk meraih cita-citanya menjadi seorang seniman."Semua ini berkat do'a dan motivasi dari orang tua, juga bimbingan bapak Ibu guru maupun dorongan teman-teman semua,"tuturnya.

Prestasi yang telah diraih oleh Nur Anissa memang patut dicontoh, sebab dengan prestasi yang diukirnya dapat meningkatkan pendidikan di tingkat Kabupaten Batang khususnya dalam seni Cipta baca Puisi.*(Adye)