Senin, 21 Mei 2012

Siswa-siswi SMPN 3 Bawang Apresiasikan Lukis Batik


Siapa yang tak kenal Batik? Hampir semua negara didunia ini tahu dan kenal akan Batik. Namun, Batik juga mempunyai jenis maupun kriteria sendiri. Pada umumnya batik dicetak dalam sebuah kain ataupun media kertas. Lain halnya dengan membatik, jika membatik pasti dituangkan dalam sebuah kain. Ternyata Batik juga dapat di apresiasikan melalui lukisan. 

Patut ditiru dan di contoh, apa yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 3 Bawang dengan adanya kegiatan melukis batik melalui media tembok dinding pagar sekolahnya. Sambil memegang kuas dan cat tembok, anak-anak riang gembira dan sambil canda tawa sembari menorehkan goresan kuasnya dalam dinding tembok untuk melukis batik yang didampingi oleh para guru beberapa hari lalu.

"Kami menyambut baik atas acara yang digelar oleh pihak SMPN 3 Bawang, sebab kegiatan tersebut dapat mendidik siswa-siswi SMP untuk dapat mencintai budaya batik juga mencintai lingkungan sekitar dengan menorehkan seni lukis batik sehingga dapat meningkatkan otak anak didik menjadi cerdas dan terampil juga mencerdaskan imajinasi anak didik dalam hal karya seni. Dan harapan kami kegiatan tersebut dapat berjalan terus dan diprogramkan dengan baik,"jelas Kabid Pendidikan Menengah UPT Disdikpora Batang Drs. Sabar Mulyono 

"beberapa siswa ekpresikan karya lukisan"
Melalui karya lukisan Batik, beberapa waktu lalu siswa-siswi dengan didampingi guru SMPN 3 Bawang menorehkan apresiasi mereka melalui karya lukisan batik yang dituangkan pada media tembok dinding pagar sekolah. Banyak motif yang mereka lukis terutama mengacu pada aneka ragam motif batik. Kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi pembelajaran yang bersifat edukasi. Sehingga anak didik kami bisa mendapatkan ilmu serta pengetahuan juga pengalaman bagaimana cara melukis batik di media tersebut. 

"Hal ini dilakukan untuk memberikan pelajaran ekstra pada anak didik kami, sehingga anak didik kami mempunyai nilai tambahan yakni terampil dan terdidik dalam hal pengetahuan juga melukis dengan tema batik, selain itu juga kami mengajak para siswa-siswi untuk mencintai budaya batik. Sebab, batik merupakan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan,"jelas Kepala Sekolah Juhandoyo SPd MPd. 

Di sela-sela kesibukannya menjadi kepala Sekolah, beliau juga menyempatkan diri untuk berbaur dengan siswa-siswi sambil memberikan pengarahan mengenai cara melukis batik di media dinding tembok pagar sekolahan. Media yang dipilih sebagai sasaran yang digunakan untuk melukis ada alasan tersendiri. 

Tembok pagar sekolahan biasanya hanya sebatas di cat biasa atau terkadang menjadi sasaran tangan-tangan nakal sebagai ajang aksi corat-coret sesuatu hal yang tidak bermanfaat. Untuk itu, belajar dari pengalaman yang tidak baik, maka pihak sekolah mengarahkan pada siswa-siswinya untuk mencintai budaya batik dengan menuangkannya melalui teknik melukis batik. 

"Saya sangat senang sekali bisa mendapatkan pengalaman ini yang sebelumnya belum saya dapatkan. Sehingga saya bisa mengapresiasikan lukisan ini dengan gembira. Terlebih dengan melukis seperti ini saya merasa bangga akan budaya batik, ternyata batik adalah budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan juga kita cintai,"ujar Fitri siswi kelas VIII. 

* Adye Arviant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar