Senin, 30 Juli 2012

Clinic Drive True (CDT) Terobosan baru pelayanan jelang arus mudik


Batang-Untuk mengantisipasi keselamatan dan kenyamanan terhadap para pemudik, kini pihak jajaran polres Batang tengah menyiapkan segala bentuk persiapan secara menyeluruh. Mulai dari fisik hingga non fisik dan bekerjasama dengan dinas Bina Marga setempat. Pada umumnya setiap menjelang mendekati hari raya lebaran idul fitri 1433 H tahun ini jumlah tingkat pengguna jalan pantura khususnya naik pesat disaat arus mudik tiba.  (30/7)

Penataan ruang dan badan jalan serta median jalan kini terus menerus disiapkan agar nantinya para pemudik yang menggunakan jalan tersebut bisa terjaga tingkat kenyamanan juga keselamatan. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan seluruh marka jalan diperjelas semua. Di setiap pos-pos pelayanan lalu lintas juga disediakan beberapa layanan informasi, jasa ruang tunggu sebagai tempat istirahat juga didirikan beberapa tenda yang nantinya dapat digunakan bagai para pemudik yang ingin istirahat.

Guna mengurangi terjadinya laka (Kecelakaan Lalulintas) maka, diwilayah kabupaten Batang sendiri sudah ditetapkan beberapa tempat yang nantinya digunakan sebagai pelayanan pos lalu lintas guna menertibkan operasi candi ketupat tahun 2012. Pos tersebut juga sebagai sentra pelayanan pantauan selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Adapun pos-pos tersebut disebar di 5 titik daerah rawan laka, yakni Pos 1 Kuto sari, Pos II Luwes, Pos III Banyuputih, Pos IV Pucung kerep, Pos V Alun-alun Batang.

Ditahun ini pihak Polres Batang Kapolres AKBP Toni Harsono SIP bersama jajarannya didampingi oleh Kasatlantas AKP Sumiarta dan Kanit Laka Polres Batang Iptu Teguh Siswaya yang saat itu sedang meninjau lapangan tentang kesiapan disetiap pos lalu lintas yang nantinya dapat digunakan sebagai ruang keselamatan bagi para mudik. Di sela-sela pengecekan pos II di Luwes Plelen, Kapolres Batang menyampaikan bahwa di tahun ini nantinya akan dibuat terobosan baru yakni tentang pelayanan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para pemudik dengan adanya Clinic Drive True (CDT).

Dengan adanya Clinic Drive True (CDT) setidaknya ada pelayanan khusus akan keselamatan dan kenyamanan yang nantinya dapat dirasakan oleh para pemudik. Suatu contoh pelayanan yang diberikan melalui CDT yakni adanya pengecekan tingkat kestressan bagi para pengendara dapat dilihat melalui komputerisasi. Antisipasi itu dilakukan berkenaan dengan kebiasaan bagi para pengendara yang kurang kontrol terhadap kesehatan badan dan kesiapan dalam berkendara. Untuk itu pihak Polres Batang menggelar stand khusus yang nantinya dapat digunakan sebagai ruang cek kesehatan. Stand khusus untuk pelayanan CDT rencananya akan ditempatkan di dua titik yakni di Pos II Luwes Plelen saat arus mudik dan Pos V Alun-alun Batang saat arus balik nantinya.

"Kami sengaja membuat terobosaan dengan adanya pelayanan klinik khusus tersebut, selain adanya pos-pos pelayanan kesehatan dari dinas kesahatan, untuk memberikan pelayanan yang lebih maka kami bekerjasama dengan RS. QIM Batang yang nantinya akan siap memberikan pelayanan bagi para pemudik agar terjaga tingkat kenyamanan dan keselamatan. Dan itu merupakan terobosan yang baru di jawa tengah ini,"tandas Kapolres AKBP Toni Harsono SIP.  
*Adye

Minggu, 29 Juli 2012

Bulan Ramadhan, Upah Juru Parkir meningkat signifikan

Batang-Bulan Ramadhan banyak membawa berkah bagi semua orang. Tak terkecuali bagi sang juru parkir yang setiap harinya harus berhadapan dengan menata kendaraan agar tertib dan rapi. Seperti yang dilakoni oleh Sudiro (74) tahun, diwajahnya yang nampak sudah tua ini dengan menghidupi keluarga dan 4 cucunya dia menjadi juru parkir di seputaran pasar Limpung kecamatan Limpung Kabupaten Batang yang terkenal padat dan ramai saat bulan ramadhan. Profesinya manjadi juru parkir boleh dibilang belum lama, dia menjalani profesi sebagai juru parkir baru sekitar 3,5 tahun setelah sebelumnya menjadi seorang pedagang ikan. Dari berbekal kejujuran dan keyakinan profesi tersebut menjadi pilihan baginya. (29/7)

Bukan hanya itu saja kegiatan menjadi juru parkir, terkadang dia menjadi pekerja buruh tani sebagai tenaga sampingan untuk menghidupi keluarganya. Bapak dari 4 orang anak ini telah dikarunia 4 cucu, namun dirinya tetap semangat dalam usianya yang sudah paruh baya. Dari sisi kehidupannya menjadi seorang juru parkir, Sudiro harus mampu menyisihkan uang Rp. 15 ribu /hari untuk dijadikan sebagai uang setoran. Sebab setiap bulan dirinya harus setor pada kelompok yang mengakomodir sebagai juru parkir di bawah naungan manajemen Karang taruna desa sempu Limpung. Besar kecilnya setoran saat hari-hari biasa berkisar antara 350-450 ribu perbulan yang kemudian nantinya disetorkan ke kantor Dipenda Batang.
Padahal setiap harinya dia harus mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 15 ribu untuk mengejar setoran. Per hari uang yang didapat rata-rata hanya mendapatkan Rp. 35 ribu - Rp. 40 Ribu dan belum lagi buat biaya operasional sehari-hari untuk pribadi pengeluaran hingga Rp. 25 ribu. Akan tetapi di bulan ramadhan kali ini uang setoran menjadi meningkat berkisar antara Rp.550 ribu - Rp. 650 ribu. Hal tersebut dikarenakan jumlah pendapatan per hari untuk parkir naik sangat signifikan yakni tambah 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

Upahnya sebagai juru parkir tidak tentu, apalagi saat hari-hari biasa. Per hari dia hanya mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 10 ribu yang dapat dibawa pulang, Namun saat bulan Ramadhan kali ini dirinya mampu menyisihkan uang sebesar Rp. 35-50 ribu/hari.
"Bulan Ramadhan seperti ini merupakan berkah bagi kami sebagai juru parkir, sebab tiap hari kami bisa menyisihkan uang yang cukup dibandingkan hari-hari biasa,"ucap Sudiro.

Pada umumnya setiap bulan ramadhan pasar-pasar tradisional maupun semi modern para konsumen lebih cenderung meningkat atau bertambah. Yang mana selain kegiatan jual beli untuk mencukupi kebutuhan menjelang buka puasa maupun nantinya mencari bekal saat lebaran. * Adye
 

Jumat, 27 Juli 2012

Lagi, rumah ludes terbakar akibat korsleting listrik





Batang- Nasib naas menimpa Masruri (32) warga RT. 01 RW. 02 Desa Tersono kabupaten Batang. Peristiwa kebakaran rumah kini terjadi kembali di kecamatan tersono desa tersono. Bermula kondisi rumah milik masruri sepi dan sering ditinggal pergi. Sekitar pukul 15.30 wib (25/7) kemarin sore rumahnya terbakar habis dilalap oleh si Jago merah. Saat kejadian dirinya sedang tidak ada dirumah, kegiatan sehari-harinya yakni mengajar disalah satu sekolahan di daerah Wonosobo.

Dirinya mengetahui kabar kejadian bahwa rumah miliknya ludes terbakar setelah ada telfon dari adiknya yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari saudaranya. Begitu mendapat kabar bahwa rumah miliknya terbakar, seketika itu dirinya langsung pulang menuju ke rumahnya yang berada didaerah tersono Batang."Pada saat kejadian posisi saya sedang berada diluar daerah yakni berada di daerah wonosobo menjalankan aktivitas sehari-hari mengajar, begitu mendengar kabare dan telfon dari saudara bahwa rumah terbakar, saya langsung bergegas berangkat dan pulang ke Batang, Sesampainya di rumah ternyata benar rumah terbakar,"ucapnya dengan nada sedih.  

Menurut keterangan yang dihimpun, Serka Slamat Sudiran anggota koramil 06 Tersono selaku babinsa setempat mengatakan "awal mula penyebab kebakaran diduga akibat terjadinya korsleting hubungan arus pendek pada salah satu kabel yang menempel pada bagian dinding rumahnya yang semuanya terbuat dari papan kayu sengon. Sehingga api mudah membakar seluruh isi rumahnya,"jelasnya.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun dari peristiwa tersebut kerugian yang dialami Masruri cukup banyak sekali yakni sekitar Rp. 120 juta. Apalagi barang-barang yang semuannya ada didalam merupakan barang baru hasil kiriman dari kakaknya yang berada di Jakarta, dan rencana saudaranya nnati akan pulang pada saat lebaran nanti. Kini dirinya hanya bisa meratapi apa yang telah menimpanya. Surat-surat berharga seperti ijazah dan surat-surat penting lainnya sebagain masih ada yang bisa terselamatkan walaupun bagian tepi pinggir ada yang terbakar.
 
Pagi harinya Letkol Aminton Manurung SIP Dandim Kodim  0736 batang melalui Kapten Inf. ICZ Suharto dan seluruh anggaota TNI dari koramil 06 Tersono bersama warga dan muspika melakukan kegiatan gotong royong membantu membersihkan puing-puing juga abu dan arang kayu yang telah terbakar untuk bisa dibersihkan. Selain itu pula juga mengumpulkan beberapa perabotan rumah yang sekiranya masih bisa digunakan kembali, seperti halnya piring dan gelas.  
*Adye



Batang-Peristiwa ambrolnya tanggul penahan jalan di ruas jalan Sukorejo-Bawang tepatnya di daerah desa Jlamprang akibat hujan deras yang mengguyur sore hari kemarin. (Jumat 8/6).
Saluran drainase tersumbat menjadi tidak lancar. Bukan hanya itu saja banyak bebatuan kecil seperti koral berserakan di tengah jalan. Hal itu bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan bagi para pemakai jalan.

Padahal jalan jurusan Sukorejo Bawang belum lama ini baru saja diperbaiki ulang dengan menggunakan anggaran provinsi dan juga APBD tahun 2011/2012. Bukan laiknya jalan melainkan seperti hamparan sungai kering. Pagi-pagi petugas dari dinas DPU dan Bina Marga bekerja keras bahu membahu membersihkan serakan bebatuan yang menumpuk disepanjang jalan tersebut.

Tanggul penahan jalan sebagai pembatas aliran saluran drainase harus secepatnya diperbaiki. Kini pihaknya tengah mengusahakan atas perbaikan ambrolnya tanggul penahan jalan tersebut. Sebab jika tidak segera diperbaiki maka dengan melihat kondisi alam yang terkadangf hujan tidak menentu bisa mengakibatkan lebih parah kerusakan yang akan dihadapi. Sebagian jalan akan terkikis oleh aliran sungai yang mana saluran drainasi tidak lancar.

Belum lama ini juga banyak para pemakai jalan yang mengalami kecelakan ringan. Namun jika tidak segera ada penanganan maka akan lebih memperparah keadaan. Sebab jalan tersebut masih baru. "Kami mengharapkan agar bagi para pemakai jalan agar lebih berhati-hati dalam berkendara,"tutur Sumadi selaku petugas Dinas DPU dan Bina Marga wilayah III Bawang.

Sepanjang jalan untuk wilayah jurusan Sukorejo Bawang memang kondisi jalan mudah rusak. Hal itu diakibtkan beberapa saluran drainase disepanjang jalan kurang rapi. Akibatnya setiap dimusim penghujan, luapan air dengan mudahnya menggenangi badan jalan disepanjang ruas. Dengan demikian jalan aspal yang tadinya bagus mudah tergerus dan berlubang. Akibat dari kondisi parahnya jalan tersebut, maka kejadian semisal kecelakaan antar pengguna/pemakai jalanpun sering terjadi. 

Butuh penanganan serius dalam menangani masalah jalan, terutama bagian saluran drainase di pinggir sepanjang jalan harus benar-benar diperhatikan. Agar Saluran air tidak tersumbat juga kondisi jalan tetap awet dan terjaga. (Adye)

Pasokan terbatas harga Emping melinjo Melambung

Beberapa aneka olahan emping melinjo yang siap dipasarkan


Batang-Menjelang Ramadhan makanan ringan emping melinjo limpung Batang menjadi naik akibat terbatasnya bahan baku. Produksi emping melinjo yang biasanya naik 10 hingga 50 Ton per bulan kini turun hanya menjadi 8 hingga 10 ton per bulan. Hal tersebut membuat para produsen pengrajin menjadi kewalahan dalam melayani permintaan pasar luar. Padahal pasar luar kota sangat banyak, Kini para produsen pengrajin emping melinjo seperti menjadi tidak stabil dalam memberikan harga di pasaran. (20/7)

Suatu contoh Ibu haji Mugi (55) salah satu produsen pengrajin emping melinjo Limpung diantara yang lain sering kewalahan dalam melayani penjualan emping melinjo. Permintaan pasar akan emping melinjo sangat tinggi, bukan hanya lokal daerah saja, namun hingga di luar kota hingga antar pulau. Hasil Produksi emping melinjo buatannya biasa ia kirim di daerah Sumatera, Jakarta, Semarang hingga surabaya dan pulau Bali.

Emping Melinjo buatannya beraneka ragam jenis maupun bentuknya. Ada isitilah emping lokal biasa (LB) dan Lokal super (SP). Harganya juga bervariasi. Menjelang ramadhan kali ini harga emping melinjo antara yang lokal biasa dan lokal super relatif hampir sama yakni mencapai 29 hingga 30 ribu/Kg. Namun pada saat hari-hari biasa harga tersebut bisa turun menjadi 21-22 ribu/Kg. Sebenarnya harga emping melinjo dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya banyak sedikitnya pasokan bahan baku melinjo yang didatangkan dari daerah Banten, cirebon, bogor, djogja. Selain itu juga semakin kering emping melinjo dengan kadar air yang rendah maka semakin mahal pula harga emping melinjo tersebut. Pengaruh kadaluarsa emping hingga mencapai 7-8 bulan.

Produsen emping melinjo seperti ibu haji mugi boleh dibilang sukses, dengan mempunyai beberapa karyawan hingga 15 orang. Selain itu juga produksi emping melinjo miliknya telah mempunyai pangsa pasar yang cukup luas, dalam kota hingga luar kota bahkan hingga mencapai luar jawa seperti Sumatera, Sulawesi, surabaya dan Bali. Melinjo yang telah dibuat menjadi emping setelah dilakukan pengeringan dan penjemuran untuk menurunkan kadar air, lalu dikemas dengan cara di packing sesuai berat masing-masing jenis. Pada umumnya emping melinjo di packing dengan kuantitas 5 kg hingga 10 kg dengan menggunakan kardus. Kemudian dilakukan pengiriman ke berbagai permintaan pangsa pasar di dalam hingga luar kota.

Untuk membuat emping melinjo biasanya dilakukan oleh warga sekitar sebagai pengrajinnya. para pengrajin mendapatkan upah buruh dari hasil kerjanya. Setiap per kilo gram melinjo para pengrajin mendapatkan upah sebanyak 7 ribu/kg. Para pengrajin biasa mengambil bahan baku melinjo ditempatnya yang akan dijadikan emping sebanyak 10 hingga 30 kg. "Sekitar 2 bulan lalu harga melinjo bahan baku emping sangat tinggi hingga mencapai 11-13 ribu/Kg, namun saat menjelang ramadhan kali ini kami sering kewalahan akibat minimnya dan terbatasnya pasokan melinjo yang didatangkan, akhirnya harga bahan baku emping melinjo menjadi tidak stabil,"jelas Haji Mugi.

Olahan emping melinjo buatannya memiliki beraneka rasa, ada rasa manis, rasa pedas, rasa asin/gurih itu yang biasa dinamakan emping kletuk. Harga emping kletuk jika hari biasa seharga 22-23 ribu/Kg namun menjelang Ramadhan harga emping melinjo kletuk berkisar 26-27 ribu/Kg. 

Disela-sela kesibukannya menata emping yang akan dikirim ke luar, Salah seorang pembeli dan juga merupakan pelanggan tetap yakni Ibu Nursinah (54) bersama anaknya Rici (20) membeli emping melinjo untuk dijadikan oleh-oleh ke Sumatera daerah Padang Pariaman. "Saya sudah biasa membeli emping melinjo disini, selain rasa yang enak jenis empingnya sangat bagus untuk oleh-oleh keluarga, namun harga emping menjelang ramadhan berbeda dengan hari-hari biasa, walaupun berbeda kami sangat senang selain untuk dikonsumsi sendiri juga sebagai bahan oleh-oleh keluarga,"tutur NurSinah warga Sumatera yang sudah berdomisili di Limpung. * Adye