Batang-(Selasa/22-5)Upaya
yang sudah dilakukan oleh warga desa wonosari kecamatan bawang
kabupaten batang nampaknya patut dicontoh. Pasalnya para warga bekerja
keras mengolah hasil limbah dari kotoran ternak sapi yang kemudian dari
hasil limbah kotoran ternak sapi tersebut diolah warga untuk dijadikan
sebagai bio-gas. Keberhasilan dan manfaat dari bio-gas hampir 3 tahun
ini sudah dirasakan oleh warga setempat. Hal tersebut juga tidak lepas
dari turun tangan pemerintah provinsi melalui Badan Lingkungan Hidup
yang sudah memberikan bantuan berupa alat maupun uji laboratorium.
Awal mula warga merasa terganggu
dengan adanya limbah dari home industri produksi tahu-tempe dan limbah
kotoran ternak sapi yang mencemari lingkungan mereka. Sebab dari hasil
limbah industri tersebut tidak ada penanganan dari si pemilik. Warga
melapor ke pemerintah desa setempat, akhirnya laporan dari warga
ditanggapi oleh Kepala Desa Wonosari Bapak Rabun. Tidak ingin warganya
terusik akibat limbah, kades langsung berupaya menyampaikan hal tersebut
ke dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mendapatkan solusi.
Dari hasil monitor akhirnya dinas
Badan Lingkungan Hidup berupaya membantu masyarakat dengan memberikan
bantuan berupa alat-alat yang bisa digunakan untuk mengolah limbah
dijadikan sebagai teknik bio-gas. Tidak hanya begitu saja dinas juga
memandu langsung bagaimana cara penanganan dan pengelolaannya. Selama
dipandu, warga semakin mengerti dan senang akan manfaat dari teknik
bio-gas tersebut.
"kami selaku Pemerintah desa
wonosari memang mengupayakan agar kesejahteraan para warga dapat
terjamin. Melalui teknik pengelolaan penanganan limbah kotoran ternak
tersebut Bukan hanya hasil teknik bio-gas saja yang digunakan oleh warga
untuk kebutuhan sehari-hari namun dari hasil bio-gas tersebut ternyata
warga juga menggunakannya untuk penerangan rumah mereka,"jelas Bapak
Rabun selaku Kepala Desa Wonosari.
Banyak manfaat yang bisa diambil
dan dirasakan oleh warga melalui teknik bio-gas tersebut diantaranya
dari hasil limbah kotoran ternak sapi warga menggunakan kotoran sapi
dijadikan sebagai pupuk organik dan dijual dnegan harga yang relatif
tinggi yang sudah melalui uji laboratorium di semarang. Untuk hasil
limbah dari industri warga memanfatkan untuk kebutuhan pengganti bahan
bakar dari kayu maupun gas pertamina. Penghematan yang dilakukan warga ternyata dapat ikut mensejahterakan kehidupan mereka.
"kami menyarankan agar warga dapat
memanfaatkan tekhnik bio-gas tersebut dengan sebaik-baiknya, selain itu
kesejaheraan masyarakat dapat terpenuhi,"ungkap Ulul Azmi AP.MM camat
Bawang.
Keberhasilan yang diraih oleh
warga ini mampu mengurangi anggaran pengeluaran mereka, terbukti bahwa
warga hemat tidak selalu membeli gas pertamina. Rencana kedepan desa
wonosari akan dijadikan sebagai desa percontohan bai desa-desa yang
lain, khususnya kecamatan bawang dan kabupaten batang umumnya.(Adye)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar