Batang-Kebangkitan
perkebunan teh Indonesia mulai terasa, terlebih dengan dibukanya
Sekolah Lapang (SL) yang dinaungi oleh PT. Perkebunan Teh Pagilaran
bersama PT. Unilever Indonesia dan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
Pembukaan sekolah lapang tersebut disambut hangat oleh Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Batang. Terlaksananya Kegiatan Sekolah Lapang
tersebut merupakan bentuk Revitalisasi Kemitraan Perkebunan Teh PT.
Pagilaran. (21/4)
Peserta Kegiatan Sekolah
Lapang terdiri dari para petugas lapangan
(mandor) PT Pagilaran, para petani teh, pengurus kelompok tani /
Gapoktan serta perwakilan pemerintah kecamatan. " Target akhir yang
diperoleh dengan adanya sekolah lapang tersebut adalah meningkatkan
produktivitas tanaman, SDM dan kerjasama demi kebangkitan agribisnis dan
kesejahteraan bersama. Adapun tujuan diadakannya sekolah lapang juga
untuk merevitalisasi kemitraan antara petani teh dengan PT. Pagilaran
agar tercipta sinergisme dengan pemerintah setempat,"jelas dosen UGM Dr.
Ir Ngadiman MSi
Kegiatan yang terdiri
dari dua tahap diantaranya pembekalan kelas dan pendampingan kelas.
Pembekalan kelas itu sendiri dimaksudkan untuk menyegarkan kembali
pengetahuan praktis dan pendampingan teknologi baru mengenai budidaya
teh, meningkatkan spirit SDM serta pemantapan kelembagaan petani. Dalam
pelaksanaannya, disampaikan pula pembekalan materi yakni kemitraan dan
agribisnis teh, kerjasama dengan kelembagaan petani, manajemen
kebun teh, teknologi budidaya teh, tanah dan pemupukan, hama dan
penyakit tanaman teh, serta motivasi dan spirit diberikan seluruh para
petani.
Kegiatan Lapangan sengaja diarahkan
agar para petani dapat melakukan pemotretan profil kebun teh dan
kelembagaan dimasing-masing kelompok (kluster), mengamati permasalahan,
pembuatan program, dan kegiatan-kegiatan lapangan sebagai solusi atas
permasalahan tersebut. sehingga dilematis yang selama ini dirasakan oleh
para petani teh khususnya mengenai program dan peningkatan kinerja
serta peningkatan ekonomi para petani dapat teratasi.
Sasaran
utama diadakannya Sekolah Lapang itu agar menset para petani dapat
terbuka, meningkatkan ekonomi pendapaan petani teh, serta menjalin
kemitraan dengan para petani. Hal tersebut merupakan bentuk aplikasi
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang tergabung dalam wadah
kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan.
Kebun
teh yang telah memiliki "sertifikasi Lestari" pada tahun 2010 kemarin
yang secra langsung diberikan oleh emerintah melalui Gubernur Jawa
Tengah Bibit Waluyo, menjadikan sebuah harapan besar bagi para petani
teh untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan hasil roduksi perkebunan
teh dengan baik, sehingga tingkat ekonomi masyarakat khususnya petani
yang telah terjalin kemitraan dengan PT Pagilaran dapat meningkat. Hal
tersebut juga merupakan bentuk aplikasi PT Pagilaran dalam memberikan
pelayanan sebagai bentuk upaya membantu program pemerintah pusat untuk
memajukan dan memakmurkan kesejahteraan para petani.
Di
tahun ini target produksi perkebunan teh melibatkan luas lahan sekitar
kurang lebih 30 Ha di olah sebanyak 95 petani dari kecamatan Bawang dan
Kecamatan Reban hingga akhir bulan November 2012 mendatang.
Dalam
acara
tersebut para petani diberikan bantuan berupa Sarana Produksi Pertanian
(Saprotan) yang diserahkan langsung oleh Dirut PT Pagilaran Ir.
Rachmad Gunadi MSi kepada Kadin. Kehutanan dan perkebunan kabupaten
Batang Ir. Syiari Suhartono untuk diberikan pada para petani secara
simbolis.(Adye)
Infonya mantap tentang Kab Batang
BalasHapus